Berbicara tentang filsafat tidak bisa terlepas dari pembicaraan tentang filosofi secara umum.Berfikir filosofis merupakan hasil usaha manusia yang berkesinambungan diseluruh jagat raya ini.Akan tetapi,berfikir filsafat dalam arti berfikir bebas dan mendalam atau radikal yang tidak dipengaruhi oleh dokmatis dan tradisi disponsor oleh filosof-filosof yunani.
Filosof muncul pertama kali di yunani pada abad ke 7SM.Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berfikir dan berdiskusi tentang kedaan alam ,dunia dan lingkungan disekitar mereka.Orang yang pertama kali menggunakan akal secara serius adalah orang yunani yang bernama Thales(624-546 SM),dia disebut bapak filosof.
PENGERTIAN DAN SEJARAH LAHIRNYA FILSAFAT PRAGMATISME
Pragmatisme dipandang sebagai filsafat amerika asli yang berpangkal pada filsafat empirisme inggris yang berpendapat bahwa ''manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami''.Pendiri filsfat pragmatisme di amerika adalah Charles sandre pierce (1839-1941),William james(1842-1910),dan John dewey(1859-1952).Ketiga filosof tersebut berbeda ,baik dalam metodologi maupun dalam kesimpulanya.
Pragmatisme pierce dilandasi oleh fisika dan matematika,filsafat dewey dilandasi oleh sains-sains sosial dan biologi,sedangkan james dilandasi oleh psikologis,personal,dan bahkan religius.
Istilah Pragmatisme berasal dari perkataan ''pragma'' artinya praktik atau aku berbuat.Maksudnya bahwa makna sgala sesuatu tergantung dari hubunganya dengan apa yang dapat dilakukan.
Pragmatisme adalah aliran adalah filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu ialah ,apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata.
Istilah lainya yang dapat diberikan pada filsafat pragmatisme adalah instrumentalisme dan eksperimentalisme.disebut instrumetalisme,karena aliranya ini menganggap bahwa potensi intelegensi manusia sebagai kekuatan utama manusia harus dianggap sebagai alat untuk menghadapi semua tantangan dan masalah dalam pendidikan.Intelegensi bukanlah tujua, melainkan alat untuk hidup,untuk kesejahteraan, untuk mengembangkan kepribadian manusia.Selain itu instrumentalisme menganggap bahwa dalam hidup ini tidak mengenal tujuan akhir, melainkan hanya tujuan antara dan sementara yang merupakan alat untuk mencapai tujuan berikutnya.
Dikatakan eksperimentalisme, karena filsafat ini menggunakan metode eksperimen dan berdasarkan atas pengalaman dalam menentukan kebenaranya. Eksperimentalisme menyadari dan mempraktekan bahwa asas eksperimen(percobaan ilmiah) merupakan alat utama untuk menguji kebenaran suatu teori.percobaan-percobaan tersebut akan membuktikan apakah ide,teori,pandangan,benar atau tidak. dengan percobaan itulah subyek memiliki pengalaman nyata untuk mengerti suatu teori,suatu ilmu pengetahuan.
KONSEP DASAR FILSAFAT PRAGMATISME
Konsep dasar filsafat pragmatisme diantaranya:
1.Realitas
Manusia dan lingkunganya berdampingan, dan memiliki tanggungjawab yang sama terhadap realitas.Perubahan merupakan esensi dari realitas,dan manusia harus siap mengubah cara-cara yang akan dikerjakanya. Menurut dewey, manusia secara langsung mencari dan menghadapi suatu realita disini dan sekarang sebagai lingkungan hidup.
Hakekat realita adalah
perubahan yang terjadi secara terusmenerus dalam kehidupan dijagat raya ini.Teori ini didasari pandangan yang disebut ''panta rei'',artinya mengalir secara terusmenerus. dalam pragmatisme tidak dikenal istilah metafisik,karena mereka tidak pernah memikirkan hakekat dibalik realitas yang dialami dan diamati oleh pancaindera manusia.
Pengalaman merupakan suatu perjuangan, karena hidup sebenarnya adalah perubahan-perubahan itu sendiri.
Menurut Noor syam(1984),pengalaman itu dinamis,temporal,spasial,dan pluralistis.
a. Pengalaman itu dinamis
Hidup itu selalu dinamis,menuntut penyesuaian secara terus-menerus dalam semua aspek kehidupan.Realita tersebut menuntut tindakan-tindakan dinamis yang bersifat alternatif-alternatif.
b. Pengalaman itu temporal
Seperti alam,kebudayaanpun mengalami perkembangan,mengalami perubahan dari waktu ke waktu.pengalaman berawal,berlangsung dalam waktu,dan berakhir pula dalam waktu.
c. Pengalaman itu spasial
pengalaman terjadi ditempat tertentu lingkungan kehidupan manusia.
d. Pengalaman itu pluralistis
Pengalaman itu terjadi seluas adanya antar hubungan dan antar aksi manusia dimana individu itu terlibat. Subyek yang mengalami pengalaman menangkap dengan seluruh kepribadiannya,dengan rasa,karsa,kikir, dan panca indranya.sehingga pengalaman itu bersifat pluralistik.
Tema pokok filsafat pragmatisme adalah:
- Esensi realitas adalah perubahan.
- Hakikat sosial dan biologis manusia yang esensial.
- Relativitas nilai.
- Penggunaan intelegensi secara kritis.
2.Pengetahuan
Pragmatisme yakin bahwa akal manusia aktif dan selalu ingin meneliti.pengetahuan sebagai transaksi antara manusia dengan lingkungannya, dan kebenaran merupakan bagian dari pengetahuan.Inti dari pengalaman adalah berupa masalah-masalah yang dihadapi oleh individu atau sekelompok individu.Pengalaman pada dasarnya selalu berubah,maka untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan pengetahuan-pengetahuan atau hipotesis-hipotesis.
Menurut John Dewey,yang dikemukakan oleh Waini rasyidin(1992),dalam menerapkan konsep pragmatisme secara eksperimental dalam memecahkan masalah hendaknya melalui lima tahapan,yaitu:
- Indetermenate situation
- diaknosis
- hypotesis
- hypotesis testing
- Evaluasion.
3.Nilai
Pragmatisme mengemukakan pandangan tentang nilai,bahwa nilai itu relatif.Pragmatisme menyarankan untuk menguji nilai tersebut sama dengan cara yang sama seperti kita menguji pengetahuan. Nilai lahir dari keinginan,dorongan dan perasaan serta kebiasaan manusia,sesuai dengan watak sebagai kesatuan antara faktor biologis dan sosial dalam diri dan kepribadian.Nilai merupakan suatu realitas dalam kehidupan,yang dapat dimengerti sebagai suatu wujud dalam perilaku manusia,sebagai pengetahuan dan suatu ide.