Sebelum islam masuk ke indonesia,telah ada berbagai kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar penduduk tanah air ini,diantara keyakinan-keyakinan yang mendominasi saat itu adalah animisme dan dinamisme.Diantara mereka meyakini bahwa arwah yang telah dicabut dari jasadnya akan gentayangan disekitar rumah selama tujuh hari, kemudian setelahnya akan meninggalkan tempat tersebut dan akan kembali pada hari ke empat puluh,hari keseratus,dan hari keseribunya atau mereka meyakini bahwa arwah akan datang setiap tanggal dan bulan dimana dia meninggal dan kembali ke tempat tersebut.sehingga masyarakat pada saat itu ketakutan akan gangguan arwah tersebut dan membaca mantra-mantra sesuai keyakinan mereka.
Setelah islam mulai masuk dibawa oleh para ulama,mereka memandang bahwa ini adalah suatu kebiasaan yang menyelisihi syari'at islam,lalu mereka berusaha menghapusnya dengan perlahan, dengan cara memasukan bacaan-bacaan berupa kalimat-kalimat toyibah sebagai pengganti mantra-mantra yang tidak dibenarkan menurut ajaran islam dengan harapan supaya mereka bisa berubah sedikit demi sedikit menuju ajaran islam yang murni.Akan tetapi sebelum tujuan akhir ini terwujud dan kalimat toyibah sudah menggantikan bacaan-bacaan mantra,para ulama' yang bertujuan baik ini meninggal dunia,sehingga datanglah generasi selanjutnya yang tidak mengetahui tujuan generasi awal yang bermaksud mengadakan acara tersebut untuk meninggalkannya secara perlahan.
Perkembangan selanjutnya datanglah generasi setelah mereka dan seterusnya,yang kemudian terjadi perubahan atau penambahan bacaan dari generasi kegenerasi,sehingga kita jumpai acara tahlilan di suatu daerah berbeda dengan prosesi tahlilan di daerah lain sampai hari ini.
Ini menunjukan bahwa,acara yasinan dan tahlilan sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh nabi kita dan tidk pernah dilakukan oleh para sahabatnya yang mulia dan juga bukan termasuk sunnah,seandainya mereka telah melakukanya pasti sampai khobarnya kepada kita bagaimana prosesi acara tersebut,padahal mereka lebih alim dan fasih dalam pemahaman agama yang tentunya sangatlah jauh dibanding dengan kita.
#
bukan untuk diperdebatkan,tapi untuk difikir dan renungkan#