MAKALAH
KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Perencanaan Pembelajaran
DOSEN
Ibu .Hj. Lely
Camelia S.Pd.I MPd
Disusun Oleh:
KELOMPOK XIII
H.Halim : 1141170501161
Edi kuswanto : 1341170501105
Sayid Salman : 1341170501167
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGA
PERBANGSA KARAWANG
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa dipanjatkan
kehadirat Alloh swt, yang selalu menujukan kekuasaanya berupa kenikmatan sehat
dan umur panjang. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi
kita, Nabi besar Muhammad saw sebagai utusan terakhir pembawa cahaya islam.
Makalah ini merupakan salah satu
bentuk tugas kelompok yang diberikan oleh Dosen kepada Mahasiswa untuk memenuhi
kurikulum mata pelajaran Perencanaan Pengajaran.juga sebagai sarana
latihan kami dalam membentuk susunan karya ilmiah dengan baik dan sistematis.
Kami sebagai penyusun dan penulis
makalah sangat menyadari bahwa makalah yang kami sajikan masih banyak
kekurangan dan belum sempurna, baik dari segi penulisan atau materi yang kami
sajikan. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran pembaca sangat kami
harapkan guna untuk memperbaiki makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Karawang,oktober
2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Perkembangan
pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun dapat dikatakan mengalami
peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang memadai di
setiap sekolah dan yang tidak kalah penting dari semua faktor tersebut ialah
faktor pengajar atau kinerja guru.
Kinerja guru
dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan. Hal ini
karena tidak semua guru dapat mengajar peserta didiknya dengan baik atau
profesional. Dan pada kenyataannya dalam melaksanakan KTSP termasuk dalam
pengajaran, banyak pendidik yang masih mengalami kesulitan untuk memberikan
pengajaran kepada peserta didik sehingga peserta didik sulit untuk memahami
materi sedangkan tuntutan kurikulum untuk menyelesaikan materi yang sudah
ditentukan harus terlaksana. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas beberapa
keterampilan dasar mengajar bagi guru untuk memberikan pengajaran kepada
peserta didik dengan lebih baik.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian
dari Keterampilan Dasar Mengajar?
2.
Apa saja
keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru di dalam kegiatan belajar mengajar?
C.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui
keterampilan dasar mengajar bagi guru.
2.
Untuk mengetahui
macam-macam keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki oleh guru.
BAB II
PEMBAHASAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
1.
Pengertian
Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan dasar mengajar (generic teaching skill) atau keterampilan
dasar teknik intruksional yaitu keterampilan yang bersifat generik atau
mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari tingkat
kelas dan bidang studi yang diajarkannya.
Keterampilan
dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam
pengelolaan proses penbelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Di samping itu, keterampilan dasar merupakan syarat mutlak
agar guru bisa mengimpletasikan berbagai strategi pembelajaran.
Dalam kegiatan
mengajar, begitu banyak hal yang harus diperhitungkan oleh guru misalnya:
•Keadaan siswa
Faktor siswa
merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode
mengajar, selain faktor-faktor yang telah dikemukakan di atas. Aspek yang
berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran mental (faktor
antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa. Guru harus bisa
mengelola pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur tempat duduk
supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar. Posisi tempat duduk tidak
harus seperti kelas formal reguler, tetapi bersifat fleksibel dan mendukung
terhadap proses pembelajaran. Demikian pula dengan kemampuan siswa dalam
melakukan proses pembelajaran. Umpamanya dalam proses pembelajaran, guru akan
menggunakan metode eksperimen atau pemecahan masalah maka siswa yang
bersangkutan harus sudah memahami tentang cara belajar eksperimen atau yang
lainnya.
•Tujuan yang akan dicapai
Tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa merupakan faktor utama
yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar. Ada beberapa
tingkatan dalam tujuan pembelajaran, tujuan yang paling tinggi yaitu Tujuan
Pendidikan Nasional (TPN), kemudian dijabarkan pada Tujuan Satuan Pendidikan
(institusional), Tujuan Bidang Studi/Mata Pelajaran, dan Tujuan Pembelajaran
(Instruksional).
Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar merupakan pernyataan yang diharapkan
dapat diketahui, disikapi dan atau dilakukan siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Rumusan tersebut sebagai dasar acuan dalam melakukan
pembelajaran. Oleh karena itu, pemilihan metode mengajar harus berdasarkan pada
tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa. Tujuan
institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu
lembaga pendidikan,
misalnya SD, SMP, SMA, SMK dan seterusnya. Tujuan bidang studi adalah tujuan yang
harus dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang studi, sedangkan
tujuan pembelajaran yaitu tujuan yang harus dicapai dalam suatu pokok bahasan.
Merumuskan tujuan
pembelajaran khusus maupun merumuskan indikator hasil belajar harus menggunakan
kata kerja yang bersifat operasional, terukur dan spesifik. Misalnya, mampu
menyebutkan, mampu menjelaskan, mendefinisikan, menunjukkan, membandingkan,
membedakan, menguraikan, mengelompokkan, mengerjakan, menyusun dan seterusnya.
Sedangkan istilah (kata kerja) yang perlu dihindari dalam rumusan tujuan
pembelajaran khusus atau indikator hasil belajar diantaranya adalah memahami,
mengetahui, menguasai, dan sebagainya. Indikator hasil belajar merupakan
kompetensi dasar (spesifik) yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai
ketercapaian hasil pembelajaran.
Tujuan pembelajaran
khusus dapat dikatakan sebagai enabling objectives artinya tujuan pembelajaran
harus dicapai selama proses pembelajaran berlangsung, sedangkan tujuan
pembelajaran umum dapat dikatakan sebagai target objectives yang artinya tujuan
pembelajaran tersebut dapat dicapai setelah pembelajaran selesai (Gagne, 1978 :
97).
•Sifat materi yang akan menjadi bahan ajar.
Salah satu faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar adalah karakteristik bahan
pelajaran. Ada beberapa aspek yang terdapat dalam materi pelajaran, aspek
tersebut terdiri dari aspek konsep, prinsip, proses, nilai, fakta,
intelektual,dan aspek psikomotor.
a) Aspek
konsep (concept), merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan
pengertian, atribut, karakteristik, label atau ide dan gagasan sesuatu.
Artinya, guru akan memilih metode mana yang dianggap sesuai jika akan
mengajarkan tentang konsep, begitu juga dengan aspek yang lainnya.
b) Aspek
fakta (fact), merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan
peristiwa-peristiwa yang lalu, data-data yang memiliki esensi objek dan waktu,
seperti nama dan tahun yang berhubungan dengan peristiwa atau sejarah.
c) Aspek
prinsip (principle), merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan
aturan, dalil, hukum, ketentuan, dan prosedur yang harus ditempuh. Aspek proses
(process), merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan
rangkaian kegiatan, rangkaian peristiwa, dan rangkaian tindakan.
d) Aspek
nilai (value), merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan
aspek perilaku yang balk dan buruk, yang benar dan salah, yang bermanfaat dan
tidak bermanfaat bagi banyak orang.
e) Aspek
keterampilan intelektual (intellectual skills), merupakan substansi materi
pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan menyelesaikan persoalan
atau permasalahan, berpikir sistematis, berpikir logis, berpikir taktis,
berpikir kritis, berpikir inovatif, dan berpikir ilmiah.
f) Aspek
keterampilan psikomotor (psychomotor skills), merupakan substansi materi
pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan fisik.
Berikut ini salah satu contohnya: Jika materi pelajaran itu cenderung pada
aspek proses dan keterampilan, seperti memperagakan rangkaian gerak teknis
terstruktur pada Senam Kesegaran Jasmani maka alternatif metode yang sesuai
adalah latihan dan demonstrasi.
•Keadaan sarana
Supaya memperoleh
hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran harus dirancang
secara sistematis dan sistemik. Prinsip-prinsip belajar yang dijadikan landasan
dalam pembelajaran diantaranya adalah ketersediaan fasilitas, media, dan sumber
belajar. Guru tidak akan memilih metode mengajar yang memungkinkan menggunakan
fasilitas atau alat belajar yang beragam jika di sekolahnya tidak memiliki
fasilitas dan alat belajar yang lengkap.
Dalam hal ini perlu
diupayakan, apabila guru dan siswa akan menggunakan alat atau fasilitas maka
guru bersangkutan sebelum pembelajaran harus mempersiapkan terlebih dahulu.
Media pesan lisan (bahasa) harus dapat dipahami siswa sehingga siswa tidak
menimbulkan verbalisme.
Dalam rangka mencapai
keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas, seorang guru dituntut untuk
mempertimbangkan dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
belajar peserta didik. Menurut Syah (1999:132) bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a) faktor
internal (faktor dari dalam peserta didik), yakni keadaan/kondisi jasmani dan
rohani peserta didik.
b) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta
didik), yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta didik.
c) faktor pendekatan belajar (approach to
learning), yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran
materi-materi pelajaran.
Mengajar termasuk kegiatan yang kompleks.
a) Melibatkan
kemampuan guru/mahasiswa calon guru untuk menguasai materi.
b) Pengelolaan
waktu.
c) Pengendalian
disiplin.
d) Pelayanan
terhadap perbedaan kemampuan siswa.
e) Sikap
terhadap profesi.
f) Sikap
terhadap siswa.
2.
Macam-macam
keterampilan dasar mengajar
1) Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi
secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan
yang satu dengan yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik
dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan
menjelaskan.
a. Tujuan Memberikan Penjelasan
- Membimbing
murid untuk mendapatkan dan memahami hukum, dalil, fakta, definisi, dan
prinsip secara objektif dan bernalar.
- Melibatkan
murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan.
- Untuk
mendapatkan balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk
mengatasi kesalahpahaman mereka.
- Membimbing
murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan
bukti-bukti dalam pemecahan masalah.
b. Komponen-komponen keterampilan menjelaskan
Secara garis
besar komponen-komponen keterampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu :
1. Merencanakan, mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan,
penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan
penggunaan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang
telah ditentukan.
2. Penyajian suatu
penjelasan, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh dan
ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan.
2) Keterampilan Variasi
Stimulus
Adalah keterampilan guru untuk menjaga agar
pembelajaran tetap kondusif,tidak membosankan sehingga siswa menunjukkan sikap
antusias dan ketekunan, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan penbelajaran.
Keterampilan ini sangat di perlukan bagi setiap guru. Sebab, KBK
mengharapkan siswa berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan proses
pembelajaran.
Ada tiga jenis stimulus yang dilakukan guru,yaitu :
a. Variasi pada waktu bertatap muka atau melaksanakan proses
pembelajaran, meliputi :
§ Penggunaan
variasi suara (teacher voice)
§ Pemusatan
perhatian siswa (Focusing)
§ Kesenyapan/kebisuan
guru (Teacher Silence)
§ Mengadakan
kontak pandang dan gerak (eye contact and movement)
§ Gerakan
badan mimik
§ Pergantian
posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teachers movement)
b. Variasi dalam menggunakan media/alat bantu pembelajaran.
c. Variasi dalam melakukan pola interaksi
3) Keterampilan Dasar Memberikan Penguatan
(Reinforcement)
Adalah segala bentuk
respons yang merupakan bentuk dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa.
Melalui keterampilan penguatan
(reinforcement) yang diberikan guru, maka siswa akan terdorong
selamanya untuk memberikan respons setiap kali muncul stimulus dari guru. Ada
dua jenis penguatan yang bisa diberikan oleh guru,yaitu penguatan verbal dan
nonverbal.
- Penguatan verbal adalah
penguatan yang di ungkapkan dengan kata-kata,baik kata-kata pujian dan
penghargaan atau kata-kata koreksi.
- Penguatan Nonverbal adalah
penguatan yang di ungkapkan melalui bahasa isyarat
Terdapat beberapa hal
yang harus di perhatikan dalam memberikan penguatan agar penguatan itu dapat
meningkatkan motivasi pembelajaran.
- Kehangatan
dan Keantusiasan
- Kebermaknaan
- Gunakan
Penguatan yang bervariasi
- Berikan
Penguatan dengan segera
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Keterampilan dasar
mengajar merupakan keterampilan dasar mengajar yangperlu dimiliki oleh guru
dari semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang
bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas,keterampilan mengajar
untuk bidang-bidang studi khusus perlu dikembangkan.Keterampilan dasar mengajar
tersebut meliputi :
- Keterampilan
menjelaskan
- Keterampilan
Dasar Pemberian Variasi
- Keterampilan
memberikan penguatan
Keterampilan mengajar
bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang guru
yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai substansi bidang studi
yang ia mampu, keterampilan dasar mengajar juga merupakan keterampilan
penunjang untuk keberhasilanya dalam proses belajar mengajar.