....ASSALAAMUALAIKUM WARAHMATULLOHIWAABARAAKAATU....,SELAMAT DATANG DI BLOG EDI BERBAGI,... TIADA MANFAAT SELAIN BERBAGI..SALAM HANGAT UNTUK PARA PEMBACA...

Kamis, 25 Desember 2014

Ngemong Umat dan menjaga diri

Asslamualaikum wrwb.. ''bissmillah'' dengan izin dan ridho Nya insyaAlloh akan selalu ada manfaat dan keberkahan.Sampaikan walau hanya satu ayat..

Segala puji bagi Alloh, Dia Tuhan Pencipta, Pemelihara dan Penguasa Semesta Alam Raya, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang selalu mengikuti jalan petunjuk-Nya, salam untuk para Nabi dan para Rasul semuanya.
Segala puji bagi Alloh, sungguh kejadian yang amat kontras telah kita lihat di tengah-tengah masyarakat modern di jaman ini. Bila kita melihat bagaimana sebuah pengumuman terpampang di Media, apakah itu pengumuman tentang penerimaan pegawai negri sipil atau pengumuman tentang tata cara pendaftaran masuk sebuah sekolah, maka begitu antusiasme masyarakat untuk mencermati pernik-pernik aturan yang begitu panjang dan bertele-tele, sungguh manusia sangat antusias untuk memahami dan kemudian rajin menyiapkan dan tekun untuk melakukan aturan-aturan tersebut.
Sebaliknya bila manusia diberi tahu tentang aturan dalam agama Islam, berkaitan dengan jalan-jalan yang datang dari Alloh, yang dijadikan aturan untuk menjadikan manusia selamat dan bahagia di dunia dan di akherat, dan bagaimana manusia bisa dicintai Alloh Tuhan semesta Alam. Dan Bahkan telah diberikan sebuah Kitab Suci (Al-Qur’an) yang begitu mudah untuk dibaca dan dipelajari, namun respon manusia begitu amat tidak hirau dan amat lambat.
Sebenarnya Alloh mampu memberikan balasan yang tepat kepada manusia yang tidak hirau dengan tuntunan agama Alloh dengan balasan di dunia, namun yang pasti Alloh akan memberi balasan yang tepat di akherat kelak dengan balasan yang setimpal. Sebagaimana firman-Nya

وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَى ظَهْرِهَا مِن دَابَّةٍ وَلَكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِ بَصِيراً ﴿٤٥﴾

Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melatapun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. (QS. 35:45)

وَكَأَيِّن مِّن قَرْيَةٍ أَمْلَيْتُ لَهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ ثُمَّ أَخَذْتُهَا وَإِلَيَّ الْمَصِيرُ ﴿٤٨﴾

Dan berapalah banyaknya kota yang Aku tangguhkan (azab-Ku) kepadanya, yang penduduknya berbuat zalim, kemudian Aku azab mereka, dan hanya kepada-Kulah kembalinya (segala sesuatu). (QS. 22:48)

Kita melihat tingkah laku umat manusia yang begitu lemah untuk merespon petunjuk Alloh, aturan Alloh dan kasih sayang Alloh. Betapa Al-Qur’an Kitab Suci yang begitu mulia dan penuh dengan rahmat Alloh, namun begitu lemah respon umat manusia kepadanya.
Semua kita orang tua akan berpikir, bagaimanakah bila anak-anak kita dan orang-orang yang menjadi tanggungan di rumah kita meremehkan aturan-aturan yang telah kita tetapkan. Mereka menjadi orang-orang yang kita cukupi dan kita nafkahi dan dalam pemeliharaan kita, namun mereka tidak mau peduli dengan aturan yang kita tetapkan untuk mereka.
Demikian pula Alloh SWT. yang telah berkehendak menciptakan manusia sebagai makhluq yang diberi kemampuan lebih, dan diberi tugas dan tanggung jawab yang lebih. Lalu mereka tidak hirau dan amat lemah dalam merespon peraturan dan ketentuan yang datang dari Alloh yang telah Alloh buat untuk ditaati oleh manusia. Dapat dipahami pasti sampai waktunya Alloh akan menetapkan keputusan hukuman bagi mereka.
Marilah kita umat manusia kembali menghargai segala yang datang dari Alloh, mau untuk mengetahui kehendak Alloh, dan mau untuk mengikuti jalan-jalan petunjuk Alloh, sebelum Alloh kemudian medatangkan siksaan kepada mereka.

فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَيَزيدُهُم مِّن فَضْلِهِ وَأَمَّا الَّذِينَ اسْتَنكَفُواْ وَاسْتَكْبَرُواْ فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَاباً أَلُيماً وَلاَ يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ اللّهِ وَلِيّاً وَلاَ نَصِيراً ﴿١٧٣﴾

Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain daripada Allah. (QS. 4:173)

قُلْ أَرَأَيْتَكُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُ اللّهِ بَغْتَةً أَوْ جَهْرَةً هَلْ يُهْلَكُ إِلاَّ الْقَوْمُ الظَّالِمُونَ ﴿٤٧﴾

Katakanlah:”Terangkanlah kepadaku, jika datang siksaan Allah kepadamu dengan sekonyong-konyong atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah) selain orang-orang yang zalim. (QS. 6:47)

وَكَم مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا فَجَاءهَا بَأْسُنَا بَيَاتاً أَوْ هُمْ قَآئِلُونَ ﴿٤﴾

Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. (QS. 7:4)

Segala puji bagi Alloh, banyak manusia yang tidak mau tau dan tidak mau tau kepada aturan Alloh, dan mereka merasa bangga dengan aturan-aturan yang ada pada mereka. Padahal mereka hidup diatas bumi Alloh, dan bahkan mereka dihidupkan oleh Alloh namun mereka mengabaikan kasih sayang Alloh.

فَلَوْلا إِذْ جَاءهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُواْ وَلَـكِن قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ ﴿٤٣﴾ فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُكِّرُواْ بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُواْ بِمَا أُوتُواْ أَخَذْنَاهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ ﴿٤٤﴾

Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. 6:43)
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (QS. 6:44)

Dengan alasan apalagi akan kita unjukkan kepada Alloh, ketika manusia telah beramai-ramai meninggaklan ketaatan kepada Alloh kita terus menerus memberi kesempatan kepada umat manusia untuk terang-terangan mengabaikan dan melanggar aturan Alloh, apakah kita akan membiarkan umat ini akan masuk kedalam ketetapan hukuman dari Alloh?.Segala puji bagi Alloh, bila Alloh memberi hukuman kepada umat manusia pasti disebabkan oleh karena manusia sudah terlalu jauh mengabaikan aturan-aturan Alloh.
Alloh pun bisa berkehendak untuk menangguhkan siksa tersebut, sehingga di dunia dibiarkan leluasa berbuat durhaka kepada Alloh, namun mereka tidak akan bisa mengelak dari adzab Alloh di alam kubur dan di alam akherat, atas kedurhakaan mereka sewaktu mereka hidup di Dunia. Akan seberapa jauh lagi kita harus“NGEMONG” umat ini. Apakah setelah mereka terjatuh di NERAKA ???, semoga Alloh menyadarkan kita semua.   Wallohu a’lam.
 MTA.copy Menyambung dakwah

MENGIMANI dan MENCINTAI Nabi ISA AS

Asslamualaikum wrwb.. ''bissmillah'' dengan izin dan ridho Nya insyaAlloh akan selalu ada manfaat dan keberkahan.Sampaikan walau hanya satu ayat..

Segala puji bagi Alloh, Seluruh pujian hanya layak untuk Alloh saja, Dialah Tuhan, pencipta, pemelihara dan pemilik semesta Alam. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan kepada seluruh pengikut beliau yang selalu mengikuti jalan petunjuk-Nya, dan salam untuk seluruh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya.

1. Seluruh Nabi-Nabi di ingatkan oleh Alloh untuk Meng Esakan Alloh SWT
Segala puji hanya bagi Alloh, Alloh SWT telah memberikan peringatan yang amat keras kepada para Nabi-Nabi-Nya agar mereka tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun, sebagaimana dalam beberapa firman Alloh

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٦٥﴾

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu:”Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. 39:65)

ذَلِكَ هُدَى اللّهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُواْ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ ﴿٨٨﴾

Itulah petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (QS. 6:88)

وَاتَّبَعْتُ مِلَّةَ آبَآئِـي إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ مَا كَانَ لَنَا أَن نُّشْرِكَ بِاللّهِ مِن شَيْءٍ ذَلِكَ مِن فَضْلِ اللّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَشْكُرُونَ ﴿٣٨﴾

Dan aku mengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak, Ya’qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia itu tidak mensyukuri(Nya). (QS. 12:38)

حُنَفَاء لِلَّهِ غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاء فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ ﴿٣١﴾

dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (QS. 22:31)

Segala puji hanya bagi Alloh, seluruh peribadatan hanya kita peruntukkan pada-Nya, marilah kita umat manusia untuk menekuni segala keterangan dari kitab suci Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh, supaya kita tidak menyesal di hadapan Alloh. Janganlah kita mengikuti pendapat yang salah tapi marilah kita mengikuti petunjuk Alloh SWT yang pasti benar.

2. Manusia harus Berani Membaca dan Mendengarkan Firman Alloh SWT
Alloh telah memberikan ulasan kepada umat Yahudi dan Nasrani, betapa Alloh SWT mengasihi mereka dan agar mereka mau menerima pelurusan yang datangnya dari Alloh. Sebab bila mereka tidak mau menerima nasehat Alloh SWT, maka amalan mereka yang sedemikian banyak akan sia-sia di sisi Alloh. Alloh telah mengingatkan mereka lewat firman Alloh SWT.

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِندَ اللّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثِمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ ﴿٥٩﴾

Sesungguhnya misal (penciptaan) ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:”Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS. 3:59)

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لاَ تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ وَلاَ تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقِّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَلاَ تَقُولُواْ ثَلاَثَةٌ انتَهُواْ خَيْراً لَّكُمْ إِنَّمَا اللّهُ إِلَـهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَن يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَات وَمَا فِي الأَرْضِ وَكَفَى بِاللّهِ وَكِيلاً ﴿١٧١﴾

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan:”(Ilah itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Ilah Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara. (QS. 4:171)

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ ﴿٧٢﴾

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. 5:72)

وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللّهِ وَقَالَتْ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُم بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِؤُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ ﴿٣٠﴾

Orang-orang Yahudi berkata:”Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata:”Al-Masih itu putera Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dila’nati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling. (QS. 9:30)

3. Ahli Kitab di Zaman Rasulullah telah mengenal Nabi Muhammad dari Kitab Taurat dan Injil.
Segala puji bagi Alloh, bahwa seluruh Nabi-Nabi yang Alloh utus ke dunia merupakan satu kesatuan,bahwa Rasulullah SAW mengatakan bahwa diri beliau ibarat sebuah batu bata yang terakhir untuk melengkapi sebuah bangunan yang sudah hampir lengkap, sehingga dengan diutusnya beliau sebenarnya adalah untuk melengkapi dan menyempurnakan risalah-risalah yang telah Alloh turunkan senelumnya, dan Alloh menyampaikan bahwa Alloh telah mencantumkan Rasulullah Muhammad dalam kitab suci Taurat dan Injil.

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءهُمْ وَإِنَّ فَرِيقاً مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿١٤٦﴾

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (QS. 2:146)

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءهُمُ الَّذِينَ خَسِرُواْ أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ ﴿٢٠﴾

Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka tidak beriman (kepada Allah). (QS. 6:20)

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ ﴿٦﴾

Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata:”Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”. Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata:”Ini adalah sihir yang nyata”. (QS. 61:6)

4. Nabi Ibrahim Bapak Para Nabi-Nabi Akhir Zaman
Segala puji hanya bagi Alloh, marilah kita sebagai umat beragama yang berasal dari satu kebenaran, berasal dari keturunan yang sama yaitu Nabi Ibrahim agar kita mengikuti jejak Nabi Ibrahim dengan sebaik-baiknya. Nabi Ibrahim telah menurunkan Nabi Ishak yang nantinya akan menurunkan Nabi Isa AS, sedang dari putra beliau yang bernama Ismail akan lahir nabi Muhammad SAW.

قُلْ صَدَقَ اللّهُ فَاتَّبِعُواْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفاً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿٩٥﴾

Katakanlah:”Benarlah (apa yang difirmankan) Allah”. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. (QS. 3:95)

ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفاً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿١٢٣﴾

Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif”. dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (QS. 16:123)

5. Nasehat Alloh kepada Pengikut Nabi Isa AS.
Segala puji hanya bagi Alloh, bahwa seluruh Nabi memerintah kita semuanya untuk hanya menyembah Alloh SWT dan tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun, termasuk mengambil Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul sebagai anak-anak Alloh.

وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى نَحْنُ أَبْنَاء اللّهِ وَأَحِبَّاؤُهُ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُم بِذُنُوبِكُم بَلْ أَنتُم بَشَرٌ مِّمَّنْ خَلَقَ يَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ وَلِلّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ ﴿١٨﴾

Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan:”Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). (QS. 5:18)

Pengikut Nabi Isa AS yang sebenarnya, mereka telah Alloh cantumkan dalam Al-Qur’an, dan mereka tentu mengikuti Nasehat Nabi Isa AS. Dan pasti mereka adalah orang-orang yang benar-benar taat dan berserah diri kepada Alloh SWT. Tuhan semesta Alam, sebagaimana firman Alloh.

ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَى آثَارِهِم بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَآتَيْنَاهُ الْإِنجِيلَ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ابْتِغَاء رِضْوَانِ اللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا فَآتَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ ﴿٢٧﴾

Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putera Maryam; dam Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya.Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang yang fasik. (QS. 57:27)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِن رَّحْمَتِهِ وَيَجْعَل لَّكُمْ نُوراً تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٢٨﴾


Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertaqwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kami.Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 57:28)

لِئَلَّا يَعْلَمَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَلَّا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِّن فَضْلِ اللَّهِ وَأَنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ ﴿٢٩﴾


(Kami terangkan yang demikian itu) supaya ahli Kitab mengetahui bahwa mereka tiada mendapat sedikitpun akan karunia Allah (jika mereka tidak beriman kepada Muhammad), dan bahwasannya karunia itu adalah di tangan Allah.Dia berikan karunia itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya.Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. 57:29)

Alloh telah memberi kehormatan kepada Ahli Kitab yang hidup di zaman Rasulullah, bila mereka mau mengimani dan mengikuti Rasulullah Muhammad maka mereka mendapatkan dua pahala. Pahala mengimani Nabi Musa AS dan nabi Isa AS, dan sekaligus pahala besar mengimani Rsulullah Muhammad SAW, namun jika mereka enggan mengimani Rasulullah maka Alloh telah menetapkan bagi mereka menurut hukum yang telah Alloh tetapkan kepada mereka, yaitu tidak mendapatkan sedikitpun karunia dari Alloh SWT, tentu juga dengan orang-orang ahli kitab sesudah zaman mereka.

6. Agama Alloh diturunkan untuk Membangun Perdamaian bukan Untuk membuat Perselisihan dan Pertikaian.
Alloh SWT telah memberi kepada umat manusia sedunia dengan sebuah kitab suci yang perlu dikaji dengan mendalam oleh seluruh umat manusia di seluruh Dunia yaitu Al-Qur’an. Sudah seharusnya manusia tidak menonjolkan emosinya untuk kemudian saling beradu mulut atau beradu fisik untuk membuktikan bahwa dirinya adalah yang benar.

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ﴿٢٠٤﴾

Dan apabila dibacakan al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (QS. 7:204)

كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ ﴿٢٩

Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS. 38:29)

Zaman sudah berubah dan bergeser, manusia diberi agama adalah untuk menumbuhkan perdamaian di dunia dan kebahagiaan di dunia dan di akherat. Setiap manusia haruslah berani menguliti dirinya, berani membuka cakrawala aqal dan hatinya untuk mampu melihat kepada sekelilingnya.
Al-Qur’an, kitab terakhir yang datang dari langit, kitab yang dapat dijadikan ukuran tentang diri seseorang apakah mereka termasuk orang yang benar-benar mencintai Alloh SWT Tuhan semesta Alam, atau mencintai yang lainnya.

Kenapa kita tidak berani menguliti jiwa-jiwa kita dengan firman Alloh SWT. Sebelum kita masing-masing akan kembali kepada Alloh untuk mempertanggung jawabkan dengan apa yang telah kita yakini dan apa yang telah kita perbuat. Semoga keyakinan kita benar-benar sesuatu yang benar disisi Alloh dan kita diperkenankan masuk ke dalam surga Alloh.   Wallohu a’lam
 MTA.copy dalam tujuan menyambung dakwah

Menjauhi hal-hal yang dimurkai Alloh SWT

Asslamualaikum wrwb.. ''bissmillah'' dengan izin dan ridho Nya insyaAlloh akan selalu ada manfaat dan keberkahan.Sampaikan walau hanya satu ayat..

Segala puji bagi Alloh, Alloh Dialah Tuhan Pencipta, Pemelihara dan Pemilik Semesta Alam Raya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, Keluarga, Sahabat dan seluruh pengikutnya yang selalu mengikuti jalan petunjuk-Nya.
Manusia perlu menyadari bahwa dirinya adalah makhluq ciptaan Alloh yang bila dibandingkan dengan makhluq-makhluq yang lain disatu sisi memiliki kelebihan, namun disisi lain juga banyak kekurangan. Sebagai contoh manusia bila terlena bisa mati karena virus-virus yang amat kecil, demikian pula manusia sangat lemah ditengah ganasnya ombak lautan. Dan bila manusia menyadari tentang kecilnya bumi, bahkan bumi sesuatu yang amat lemah diangkasa raya, sebagaimana firman Alloh.

إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ أَن تَزُولَا وَلَئِن زَالَتَا إِنْ أَمْسَكَهُمَا مِنْ أَحَدٍ مِّن بَعْدِهِ إِنَّهُ كَانَ حَلِيماً غَفُوراً ﴿٤١﴾

Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 35:41)

Ketika manusia telah memuja kekafiran dan atheisme, banyak diantara mereka yang mengira bahwa mereka ada dengan sendirinya dan mereka bebas berbuat apa saja. Dan bahkan mereka merasa bahwa bumi milik manusia dan mau diatur-atur sekedar dengan segenggam otak yang terbuat dari sekepal tanah yang ada di kepala manusia, mereka merasa sombong diri dan menolak kekuasaan Alloh SWT atas mereka.

وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُم بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ ﴿٢٤﴾

Dan mereka berkata:”Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. 45:24)

فَعَقَرُواْ النَّاقَةَ وَعَتَوْاْ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ وَقَالُواْ يَا صَالِحُ ائْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِن كُنتَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ ﴿٧٧﴾

Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata:”Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)”. (QS. 7:77)

وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّذِينَ خَرَجُواْ مِن دِيَارِهِم بَطَراً وَرِئَاء النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللّهِ وَاللّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ ﴿٤٧﴾

Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampung-kampung dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. (QS. 8:47)

وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ ﴿٣٩﴾

Dan berlaku angkuhlah Fir’aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami. (QS. 28:39)

فَتَوَلَّ عَنْهُمْ فَمَا أَنتَ بِمَلُومٍ ﴿٥٤﴾

Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka disambar petir sedang mereka melihatnya. (QS. 51:44)

Segala puji hanya bagi Alloh, Dia Alloh Tuhan semesta Alam, Tuhan Pencipta, Pemelihara dan Pemilik di seluruh penjuru Alam. Bila manusia Enggan untuk bertaat kepada-Nya manusia pasti akan secara otomatis menelusuri jalan-jalan Kekacauan, Kehancuran dan Kemusnahan. Manusia ibarat sebuat robot yang Alloh-lah penciptanya dan Dia pula Yang Maha Tahu segala rahasianya, mengapa manusia tetap akan terus bersombong?.

1. Langkah Awal Menuju Jalan Kehancuran.
Alloh SWT, Tuhan yang amat sayang kepada manusia yang tunduk patuh kepada-Nya, namun Alloh sangat benci kepada orang-orang yang menempuh jalan merusak diri, mencelakakan diri dan menghancurkan diri. Bila manusia enggan mempelajari kehendak-kehendak Alloh atas mereka, mengapa mereka ada di dunia, untuk apa di dunia dan akan kemana setelah kematian, maka kadang manusia bersikap angkuh kepada penyeru-penyeru kepada kesholehan. Dan bila itu terjadi rusaklah jiwa manusia, dan selanjutnya akan diikuti dengan butanya hati, sebagaimana firman-Nya

أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ الأَرْضَ مِن بَعْدِ أَهْلِهَا أَن لَّوْ نَشَاء أَصَبْنَاهُم بِذُنُوبِهِمْ وَنَطْبَعُ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لاَ يَسْمَعُونَ ﴿١٠٠﴾

Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)? (QS. 7:100)

Apa yang akan terjadi dalam diri manusia-manusia yang menolak dan bersombong dengan petunjuk Alloh adalah, mereka akan memiliki kecintaan yang luar biasa untuk selalu berbuat dosa dan akhirnya hatinya tertutup dengan dosa-dosa. Dan menjadi hati membatu. Dan tidak lagi mampu hati mereka menerima nasehat dan bahkan menganggap nasehat adalah penghalang bagi kesukaan mereka untuk memuaskan hawa nafsu.

2. Tanda-tanda Awal Menuju jalan Kehancuran
Langkah berikutnya, bila manusia tidak mau sadar diri dengan bimbingan dan petunjuk Alloh, bahkan manusia terus memutar otak untuk melawan Keagungan dan Kebesaran Alloh, dan sudah semakin besar penyakit sombong diri, maka pribadi-pribadi manusia akan terjangkiti penyakit adigang-adigung–adiguna, sehingga terjadilah perpecahan dimana-mana sebagaimana firman-Nya.

قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَن يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَاباً مِّن فَوْقِكُمْ أَوْ مِن تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعاً وَيُذِيقَ بَعْضَكُم بَأْسَ بَعْضٍ انظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ ﴿٦٥﴾

Katakanlah: “Dia yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu kepada keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya). (QS. 6:65)

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى ﴿١٢٤﴾

Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. 20:124)

Manusia yang terus menerus bersombong kepada Alloh, dan tidak mau mentaati Alloh, secara terus menerus hatinya akan ditumbuhi dengan penyakit-penyakit hati yang menghancurkan kearifan dan sekaligus menyuburkan sifat-sifat buruknya, dan akan mengemuka ke permukaan dalam bentuk pertikaian-pertikaian yang tajam.
Manusia perlu melihat dengan teliti dalam keluarganya masing-masing. Ketika diantara mereka ada yang sangat kecanduan dengan perbuatan dosa apapun bentuknya, maka keluarga itu tidak akan pernah rukun dan serasi, yang ada adalah saling benci dan saling mencelakai dan saling menghancurkan.
Manusia yang telah kenyang dengan dosa dan kesombongan, hatinya semakin sempit dan sesak. Sifat-sifat jahat dan putus asa sering menonjol, menimbulkan perilaku kemunduran hidup. Hidup hanya mengejar kesenangan indrawi, tanpa ada ingat dengan kebutuhan rohani. Dan terus berbangga dengan sesuatu yang remeh temeh tanpa arti dan bahkan bangga dengan sesuatu kenistaan. Bangga dengan sesuatu yang nista di hadapan Alloh.

3. Kehancuran Yang Makin Wujud Dalam Kehidupan Nyata
Bila manusia terus menerus sombong diri dan tetap tidak mau tau dengan peringatan-peringatan dini yang Alloh turunkan kepada mereka, maka bila Alloh masih berkehendak kesadaran bagi mereka, maka Alloh akan mengingatkan mereka dengan peringatan yang lebih keras. Alloh akan turunkan bencana-bencana agar mereka kembali sadar dan kembali kepada jalan Alloh SWT. Tuhan semesta Alam, sebagaimana firman-Nya

أَفَلَمْ يَرَوْا إِلَى مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُم مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِن نَّشَأْ نَخْسِفْ بِهِمُ الْأَرْضَ أَوْ نُسْقِطْ عَلَيْهِمْ كِسَفاً مِّنَ السَّمَاءِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِّكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيبٍ ﴿٩﴾

Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya). (QS. 34:9)

Jangan pernah manusia lupa kepada asal-muasal kehidupan, jangan sampai manusia lupa dengan Alloh yang telah menciptakan segenap kehidupan. Dan jangan lupa manusia dengan petunjuk-petunjuk Alloh, Bahkan Alloh dapat melenyapkan seluruh ciptaannya.
Wahai manusia, tanyakan kepada diri masing-masing, Bahwa Alloh telah memberikan kehidupan dan segala fasilitas kehidupan kepada kita. Tanyakan dihati yang terdalam, seberapa waktu yang Engkau gunakan untuk merenungi firman-firman Alloh, petunjuk-petunjuk Alloh, serta nasehat-nasehat Rasulullah. Seberapa bangga kita denga predikat harga diri di mata manusia, namun tidak bangga dengan uluran kasih sayang Alloh. Petunjuk Alloh Al-Qur’an dan Nasehat Rasulullah, telah kita abaikan dan tidak pernah kita tekuni dengan serius.
Wahai manusia apakah kita terus akan bersikap lupa ???, bahwa janji Alloh pasti akan berlaku kepada setiap diri manusia, sebagaimana firman-Nya

ثُمَّ أَنتُمْ هَـؤُلاء تَقْتُلُونَ أَنفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقاً مِّنكُم مِّن دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِم بِالإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِن يَأتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاء مَن يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ ﴿٨٥﴾

Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu-membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. (QS. 2:85)

Bila ayat ini ada terkandung dalam Al-Qur’an, maka bukan saja peringatan itu untuk Bani Israil, namun untuk kita seluruh umat manusia. Karena Al-Qur’an Alloh berikan kepada Rasulullah Muhammad SAW dan untuk segenap umat mansia hingga akhir zaman terutama untuk kita umat Islam. Bila manusia sudah menjauhi tuntunan Alloh, maka akan muncul pertikaian diantara mereka. Dan berakibat siksa dunia dan akherat bagi mereka.

4. Manusia Yang Tekun Menempuh jalan Bahagia.
Kapan lagi manusia akan bersegera menempuh jalan bertaubat. Alloh memberi kesempatan bertaubat kepada manusia hingga terbitnya matahari dari barat. Dan Alloh memberi kesempatan manusia untuk bertaubat hingga ruh sampai ke kerongkongan, sebagaimana firman-Nya

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ﴿٥٣﴾ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ ﴿٥٤﴾ وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ العَذَابُ بَغْتَةً وَأَنتُمْ لَا تَشْعُرُونَ ﴿٥٥﴾

Katakanlah:”Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 39:53)
 Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS. 39:54)
 Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya, (QS. 39:55)


أَن تَقُولَ نَفْسٌ يَا حَسْرَتَى علَى مَا فَرَّطتُ فِي جَنبِ اللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ ﴿٥٦﴾ أَوْ تَقُولَ لَوْ أَنَّ اللَّهَ هَدَانِي لَكُنتُ مِنَ الْمُتَّقِينَ ﴿٥٧﴾ أَوْ تَقُولَ حِينَ تَرَى الْعَذَابَ لَوْ أَنَّ لِي كَرَّةً فَأَكُونَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ ﴿٥٨﴾ بَلَى قَدْ جَاءتْكَ آيَاتِي فَكَذَّبْتَ بِهَا وَاسْتَكْبَرْتَ وَكُنتَ مِنَ الْكَافِرِينَ ﴿٥٩﴾ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ تَرَى الَّذِينَ كَذَبُواْ عَلَى اللَّهِ وُجُوهُهُم مُّسْوَدَّةٌ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْمُتَكَبِّرِينَ ﴿٦٠﴾

supaya jangan ada orang yang mengatakan:”Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah). (QS. 39:56)
 atau supaya jangan ada yang berkata:”Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertaqwa”. (QS. 39:57)
 Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab:”Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang yang berbuat baik”( (QS. 39:58)
 (Bukan demikian) sebenarnya telah datang ketetapan-ketetapan-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan kamu adalah termasuk orang-orang yang kafir”. (QS. 39:59)
 Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam.Bukankahdalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri? (QS. 39:60)

Segala puji bagi Alloh, wahai manusia, marilah kita menyadari diri siapa diri kita dan untuk apa kita dihidupkan di dunia, dan akan kemana setelah kita hidup, kita akan menuju kepada alam berikutnya alam kubur. Mari kita umat manusia segera bertaubat, atau Alloh akan menurunkan ketetapan-Nya.
 mta.copy Dalam tujuan menyambung  dakwah

Sabtu, 15 November 2014

HAKEKAT,MAKNA BELAJAR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Pada artikl sebelumnya saya menulis tentang konsep dasar pendidikan dan kini berlanjut pada hakikat dan makna serta faktor yang memmpengaruhi hasil belajar.

A.Hakekat dan Makna Belajar
            Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang. Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan oleh para ahli pendidikan yaitu sebagai berikut:
a.       Belajar adalah suatu rangkaian proses kegiatan responden yang terjadi dalam suatu rangkaian belajar mengajar yang berakhir pada  terjadinya perubahan tingkah laku, baik jasmani maupun ruhani akibat dari pengalaman atau pengetahuan yang diperoleh          (A. Arifin,1987 :72)
b.      Belajar merupakan tindakan dan prilaku sisiwa yang kompleks, sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Selanjutnya bahwa siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. (Dimyati dan Mudjiono, 1996:7)
c.       Belajar sebagaimana dikutip Syaiful Sagala, 2005:13, mengemukakan '' sebagai suatu proses dimana organisme berubah prilakunya sebagai akibat dari pengalaman''.
Dari berbagai perumusan yang telah disebutkan diatas walau terdapat perbedaan, tetapi secara prinsipil makna dan maksudnya sama, yaitu belajar merupakan suatu usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dan perubahan keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman itu sendiri.
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan, hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik.
Pada prinsipnya belajar adalah perubahan, maka sebagai gambaran yang lebih jelas lagi akan dikemukakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pengertian belajar
1.        Belajar adalah suatu proses perubahan tingkahlaku individu melalui interaksi dengan lingkungan . pengertian ini menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan. Didalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman-pengalaman belajar.
2.        Belajar adalah suatu proses bukan suatu tujuan,suatu proses lebih lanjut dan lebih jauh bersifat merupakan ''cara'' mencapai tujuan. Jadi merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh.
a.       Belajar dengan jalan mengalami.
Pengalaman diperoleh berkat interaksi antar individu dengan lingkungan. Pengalaman adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat mendidik, yang merupakan suatu kesatuan disekitar tujuan murid, pengalaman pendidik bersifat continue dan interaktif, membantu integrasi pribadi murid, pada garis besarnya pengalaman itu terbagi menjadi dua, yaitu:
ü  Pengalaman langsung atau partisipasi sesungguhnya,berbuat dan seterusnya
ü  Pengalaman pengganti:
·         Melalui observasi langsung
·         Melalui gambar
·         Melalui garis
·         Melalui kata-kata
·          Melalui symbol-simbol (Oemar Hamalik, 1993:62)
Mengenal prinsip-prinsip belajar, E. Usman Efendi mengklasifikasikan menjadi dua prinsip sebagai berikut:
1.        Belajar adalah memperoleh perubahan tingkahlaku, peubahan dalam belajar itu antara lain:
a.       Perubahan yang disadari
b.      Perubahan itu bersifat continue dan fungsional
c.       Perubahan itu bersifat aktif dan positif
d.      Perubahan itu bukan bersifat momental dan bukan karena proses kematangan, pertumbuhan, dan perkembangan.
e.       Perubahan yang bukan karena pengaruh obat-obatan atau penyakit tertentu
f.       Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku
g.      Belajar adalah suatu proses bukan tujuan
h.      Proses belajar terjadi karena adanya dorongan dan tujuan yang dicapai
i.         Belajar merupakan bentuk pengalaman.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
            Untuk mencapai efisiensi hasil belajar yang sebesar-besarnya, maka perlu diperhatikan sebagai factor atau kondisi-kondisi yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Kondisi atau factor-faktor itu mungkin terdapat dalam diri individu, mungkin pula terdapat diluar individu. Atas dasar tersebut E.Usman Efendi mengemukakan beberapa factor atau kondisi yang harus diperhatikan adalah antara lain sebagai berikut:
''1)Situasi belajar, 2). Factor kegiatan, penggunaan dan ulangan, 3). Latihan yang sistematis, 4). Kepuasan dan pengetahuan, kemajuan-kemajuan pengetahuan yang telah dicapai, 5). Factor asosiasi, 6)factor apersepsi, 7). Factor kematangan individu, 8). Factor minat dan usaha, 9). Factor intelegensi, 10). Penggunaan alat-alat peraga, 11). Prinsip hokum dan pengajaran 12). Menghindari kesalahan, 13). Transper dalam belajar, 14). Bimbingan yang sitematis dari guru.''
            Sedangkan Oemar Hamalik, memberikan perincian sepuluh factor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa yaitu:
''1). Factor kegiatan penggunaan dan ulangan, 2) belajar memerlukan latihan, 3) belajar anak lebih berhasil karena kepuasan, 4). Mengetahui berhasil atau tidaknya dalam belajar, 5). Factor asosiasi, 6). Factor pengalaman masa lampau, 7). Kesiapan belajar, 8). Factor minat dan usaha, 9). Factor psiklogis, 10). Factor intelegensia (Oemar Hamalik, 1983:67).
1.      Factor kegiatan, pengunaan dan ulangan; anak yang belajar harus banyak melakukan kegiatan baik kegiatan neural system, seperti melihat, mendengar, merasakan, berpikir, kegiatan motoris dansebagainya maupun kegiatan yang lainya yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, kebiasaan, minat dan lain-lain. Apa yang dipelajari perlu digunakan secara praktis dan diadakan ulangan secara continue dibawah kondisi yang serasi, sehingga penguasaan hasil belajar menjadi lebih mantap.
2.      Belajar memerlukan latihan; dengan jalan relleming, recall, review, agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yag belum dikuasai akan menjadi milik anak.
3.      Belajar anak lebih berhasil; jika anak merasa berhasil dan mendapatkan kepuasanya, belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.
4.      Anak belajar perlu mengetaui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya. Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan akan memotifasi belajar yang lebih baik, sedagkan akan menimbulkan frustasi.
5.      Factor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar karena semua pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi kesatuan pengalaman. Selain itu pengalaman dalam suatu situasi dapat pula diasosiasikan dengan situasi lain sehingga memudahkan transfer hasil belajar.
6.      Pengalaman masalalu (bahasa apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah  dimiliki oleh anak, besar perananya dalam belajar. Pengalaman dan pengertian itu menjadi besar untuk menerima pengalaman baru dan pengertian-pengertian baru.
7.      Factor kesiapan belajar, murid yang telah siap belajar akan dapat melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil.
8.      Factor minat dan usaha, belajar dengan minat dan mendorong anak belajar lebih baik dari pada belajar tanpa minat. Minat itu timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan  kebutuhan atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bersama baginya, namun demikian, minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil.
9.      Factor psikologis. Kondisi anak yang belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Badan yang lemah akan menyebabkan perhatian takmungkin melakukan kegiatan belajar yang sempurna.
10.  Factor intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena itu lebih mudah mengingat-ingatnya kembali. Anak yang cerdas akan mudah berfikir kreatif dan cepat mengambil keputusan.