....ASSALAAMUALAIKUM WARAHMATULLOHIWAABARAAKAATU....,SELAMAT DATANG DI BLOG EDI BERBAGI,... TIADA MANFAAT SELAIN BERBAGI..SALAM HANGAT UNTUK PARA PEMBACA...

Jumat, 11 Maret 2016

Peran Guru dalam Proses Pembelajaran

     Uzair Usman yang mengutip dari Adam & Decey dalam Basic Princyples of Student Teaching mengemukakan, bahwa peran dan tugas guru adalah mengajar, memimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipasi, ekspeditor perencana, supervisor, motivator, dan koselor.
Seiring dengan peran dan tugas diatas, Mulyasa (2005) juga menambahkan baha guru harus kreatif, profesional, dan menyenagkan dengan memposisikan diri sebagai :

  1. Orang tua yang memiliki rasa kasih sayang pada peserta didiknya.
  2. Teman, tempat mengadu mencurahkan perasaan isi hati peserta didik.
  3. Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, melayani peserta didik sesuai dengan minat, kemampua dan bakat.
  4. Memberikan subangan pemikira kepada orang tua untuk memahami permasalahan yang sedang dihadapi anak dan mencarikan solusinya.
  5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggungjawab.
  6. Membiasakan pesertadidik bersilaturahmi dengan orang lain secara wajar.
  7. Mengembangkan proses sosialisasi secara wajar antara peserta didik dalam lingkungan.
  8. Mengembangkan kreativitas.
  9. Menjadi pembantu jika diperlukan.
Menurut Pulias dan Young (1988), Manan (1990), Yelon dan Weinstein (1977) dan dikutip Mulyasa (2005) dalam mengemukakan peran guru antara lain sebagai berikut:
  1. Guru sebagai pendidik, artinya menjadi panutan,uswatun hasanah, idola bagi peserta didiknya, memiliki standar kualitas pribadi, punya tanggungjawab, berwibawa, mandiri, dan disiplin.
  2. Guru sebagai pengajar, artinya membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari yang belum diketahuinya. guru dituntut harus terampil dlam memberikan ilustrasi, mendevinisikan, menganalisis, mensintesis, bertanya, merespon dan memberikan pandangan yang bervariasi.
  3. Guru sebagai pembimbing, artinya membantu mengarahkan proses pembelajaran yang berupa perkembangan perjalanan fisik dan mental spiritual peserta didik.
  4. Guru sebagai pelatih, artinya memberikan pengulangan keterampilan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan jalan setandar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian, dan standar kompetensi dasar belajar minimal yang harus dicapai.
  5. Guru sebagai penasehat, memberikan layanan(konseling) kepada peserta didik agar dapat memahami dirinya.
  6. Guru sebagai pembaru (inovator) artiny pengalaman yang dialami oleh guru akan membawa makna yang sangat berarti bagi peserta didik.
  7. Guru sebagai model dan teladan, maksudnya guru guru dijadikan sebagai teladan  bagi peserta didik.
  8. Guru sebagai pribadi, maksudnya memiliki kepribadian baik yang tercermin dalam tingkah laku sehari-hari.
  9. Guru sebagai peneliti, arinya mengembangkan kreativitas ilmiah perlu penelitian, sehingga kelemahan dan keunggulan dalam diri dapat diamati dengan baik.
  10. Guru sebagai pendorong kreativitas, dalam arti kecenderungan menciptakan, membangkitkan kesadaran kearah sesuatu yang baru, tidak melakukan yang secara rutin saja.
  11. Guru sebagai pekerja rutin, artinya melakukan sesuatu secara berkesinambungan (continue).
  12. Guru sebagai pemindah kemah, maksudnya membantu pesertadidik meninggalkan  kebiasaan-kebiasaan lama, menuju suatu yang baru.
  13. Guru sebagai pembawa cerita, artinya cerita digunakan sebagai alat pengukur dan akan memberi arti tersendiri bagi peserta didik.
  14. Guru sebagai aktor, melakukan sesuatu sesuai dengan naskah yang telah disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan.
  15. Guru sebagai emansipator, mampu memahami potensi yang ada pada peserta didik.
  16. Guru sebagai Evaluator, mampu melakukan pengukuran terhadap peserta didik, tidak hanya dari segi kognitif tapi juga afektif dan psikomotor.
Sementara Sudirman dalam buku Interaksi dan Motivasi Mengajar (1986) juga mengklasiikasikan peran guru, antara lain:
  1. Informator (sumber informasi)
  2. Organisator (pengelola kegiatan mengajar)
  3. Motivator (pemberi dorongan)
  4. Director (pengarah kegiatan belajar)
  5. Inisiator (pencetus ide-ide dalam proses belajar)
  6. Transmiter (penyebar kebijaksanaan pendidikan)
  7. Fasilitator (memberi kemudahan dalam belajar)
  8. Mediator (penengah dalam kegiatan belajar)
  9. Evaluator (penilai prestasi)