Asslamualaikum wrwb..
Sekianlama vacum dan tenggelam dalam kesibukan hingga tidak sempat lagi corat coret di bloger ala edy. ehemh tak usah panjang lebar dehc...,nanti keburu ngantuk dan lupa mau nulis apa??
Pada kesempatan kali ini saya mau sedikit berbagi aja yang mungkin anda sekalian pembaca sudah mengetahuinya..,YA ini dia FOREX,sebuah resolusi bisnis masakini.Ok simak aja
Forex adalah berasal dari kata ” Foreign
Exchange ” , yang berarti pertukaran mata uang asing , atau pertukaran mata
uang yang satu dengan yang lainnya , yang tujuan awalnya adalah untuk pembayaran
luar negeri .
Karena
adanya perbedaan suply and demand dalam suatu waktu tertentu, mengakibatkan
adanya fluktuasi nilai mata uang yang satu dibandingkan dengan yang lainnya.
Selisih dari pebedaan nilai uang pada suatu waktu inilah yang kemudian dimanfaatkan
untuk mengambil keuntungan.
Sejak
ada pemahaman seperti itu akhirnya mata uang diperdagangkan dalam sebuah pasar
yang disebut forex market.
Forex
trading adalah kegiatan Beli (buy) atau Jual (sell) mata uang secara terus
menerus dan konsisten untuk mendapatkan keuntungan .
Dapat
pula diartikan bahwa forex trading intinya adalah kegiatan menukarkan mata uang
yang satu dengan yang lainnya secara terus menerus untuk mendapatkan
keuntungan.
Berbeda
dengan trading saham yang hanya mendapatkan keuntungan jika saham yang kita
beli harganya naik , pada forex trading kita bisa mendapatkan keuntungan dari
dua arah , baik harga itu naik ataupun turun contohnya :
Keuntungan
dari harga naik:
Harga
atau Nilai tukar GBP/USD sekarang adalah 1,5000
Artinya 1 GBP = 1,5 USD
( 1 GBP (poundsterling ) jika ditukarkan menjadi USD (dollar) menjadi 1,5 USD)
Sekarang
saya memiliki modal sejumlah $150 .
Saya memprediksi bahwa nilai tukar GBP/USD akan Naik
Yang saya lakukan adalah BUY GBP/ USD atau membeli GBP menggunakan USD , dalam
arti menukarkan dollar saya menjadi pounds.
Setelah
ditukar, $150 saya berubah menjadi 100 pounds .
Selang satu jam Nilai tukar GBP/USD naik menjadi 1,7000
Artinya 1 GBP = 1,7 USD
Yang
harus saya lakukan sekarang adalah SELL GBP/USD atau menukarkan kembali 100
Pounds yang saya pegang menjadi dollar.
Setelah ditukarkan 100 pounds saya menjadi $ 170 (100 x 1,7 )
Dari transaksi BUY lalu SELL dalam selang waktu satu jam tadi modal saya
berubah dari $150 menjadi $ 170 ,artinya saya mendapatkan keuntungan sebesar
$20 .
Kuntungan
dari harga turun :
Harga
atau Nilai tukar GBP/USD sekarang adalah 1,5000
Saya memprediksi Nilai tukar GBP/USD akan turun .
Sehingga yang saya lakukan adalah SELL GBP/USD . misalkan saya mau jual 100
pounds .
Karena
saya tidak memiliki pounds yang akan dijual ,prosesnya adalah saya meminjam 100
pounds uang broker untuk dijual atau ditukarkan ke dollar.
Setelah
ditukarkan 100 pounds tadi berubah menjadi $150.
Selang satu jam nilai tukar GBP/USD turun dari 1,5000 menjadi 1,4000
Artinya 1 GBP = 1,4 USD atau 1 USD = 0,72 GBP
Yang
saya lakukan sekarang adalah saya tukar kembali $150 menjadi poundsterling.
Sehingga saya akan mendapatlan 107 pounds .
Sekarang
saya pegang 107 pounds .Dari 107 pounds ini , 100 pounds saya kembalikan ke
broker ,dan sisanya 7 pounds ini adalah keuntungan saya .
Dari
transaksi SELL lalu BUY dalam selang waktu satu jam tadi modal saya berubah
dari 100 pounds menjadi 107 pounds ,artinya saya mendapatkan keuntungan sebesar
7 pounds .
Dalam
prakteknya tidaklah serumit penjelasan diatas, karena setiap broker menyediakan
system yang mempermudah nasabahnya.
Begitu
anda memprediksi harga akan naik, anda BUY . jika ternyata memang NAIK anda
CLOSE maka anda untung .Keuntungan dihitung dari jumlah point yang didapat
dikali jumlah lot yang diperdagangkan.
Begitu
pula jika anda memprediksi harga akan turun ,anda SELL ,jika ternyata memang
TURUN anda CLOSE maka anda untung.
Dengan
memahami bahwa kita bisa mendapatkan keuntungan dari dua arah ini , yaitu
market menurun dan market naik , diharapkan anda bisa melihat bahwa ada sebuah
kesempatan besar yang ditawarkan oleh forex trading untuk anda agar bisa meraih
keuntungan kapan pun , dimanapun dan dari kondisi market seperti apapun.
Ada beberapa basic trading
tool yang dibutuhkan untuk bisa memulai bisnis forex diantaranya :
1. Komputer / Laptop / PDA
Komputer digunakan untuk menampilkan grafik pergerakan harga ,sehingga kita
dapat melakukan analisa terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
2.
Koneksi internet
Untuk dapat terhubung dengan server broker,diperlukan sebuah koneksi internet.
3.
Modal
Inilah yang akan kita kelola dan kita gunakan untuk membeli dan menjual mata
uang .
4.Pengetahuan
dan kemampuan analisa
Untuk dapat mengambil keputusan dengan benar diperlukan sebuah kemampuan .
Ada banyak cara untuk memahami forex trading ,termasuk cara menganalisa
pergerakan harga.Yang dibutuhkan adalah kemauan untuk mempelajarinya.
Dengan
mengetahui apa yang dibutuhkan untuk trading forex , mari mulai sekarang anda
mempersiapkan semua itu termasuk mempersiapkan pengetahuan dasar tentang forex
dan pengetahuan tentang cara analisa .
Berikut ini adalah beberapa kelebihan forex trading dibandingkan dengan
bisnis lain:
a.
Menjadi Boss untuk diri sendiri
Trading dapat dilakukan oleh perorangan , tidak memerlukan bantuan orang lain ,
anda bekerja untuk diri sendiri , tidak ada boss yang harus dipatuhi dan tidak
ada kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan .
b.
Tidak terbatas tempat dan wilayah
Karena menggunakan koneksi internet , anda bisa trading dari mana saja selama
ditempat itu ada sinyal untuk koneksi ke internet .
c.
Tidak terikat waktu
Pasar forex buka selama 24 jam sehari ,sehingga anda bisa trading kapan saja
anda berkehendak.
d.
Potensi keuntungan tidak terbatas
Dalam waktu yang lebih singkat trading forex dapat memberikan keuntungan yang
lebih besar dari bisnis lain. Selama anda mampu menghasilkan keuntungan itu ,
tidak ada yang membatasinya .
e.
Modal rendah
Untuk dapat trading atau betting forex , modal yang dibutuhkan relative kecil.
Cukup Rp. 1 juta atau kurang , anda sudah dapat melakukan beberapa transaksi
yang berpotensi menghasilkan keuntungan berkali lipat dari modal.
f.
Bisnis for everyone
Dengan modal yang kecil , bisa kapan saja ,dimana saja setiap orang dapat
menjadi pemain trading atau betting forex.
Tujuan trading adalah untuk mendapatkan
keuntungan / profit yg sebesar besarnya. Proses awalnya yaitu pendaftaran,
deposit / setor modal , trading, lalu penarikan / withdraw , yang semuanya
dilakukan secara online . Mari kita lihat satu per satu :
I.
DEPOSIT
Deposit
adalah proses penyetoran modal kepada broker untuk dimasukkan ke account kita
sehingga kita memiliki dana untuk ditransaksikan . Deposit bisa dilakukan
dengan banyak cara ,misalnya dengan kartu kredit , via agen pembayaran atau
dengan uang elektronik seperti E-gold dan lainnya .
Berapa
modal yang perlu di depositkan untuk memulai forex trading ?
Besarnya
modal/biaya adalah bervariasi dari $1 s/d tak terbatas.Dan bagi anda yg baru
pertama kali, anda dapat membuka account virtual dimana anda dapat berlatih
dahulu sebelum masuk ke pada real trading.
II.
TRADING
Trading
adalah proses transaksi jual dan beli secara berulang untuk menghasilkan profit
. Dalam prosesnya , trading dilakukan melalui sebuah platform yang disediakan
oleh masing-masing broker. Ada broker yang menggunakan metatrader sebagai
platformnya , ada juga yang menggunakan platform berbasis web.
Dalam
bisnis forex, trading inilah yang menjadi inti bisnis . Dalam aktifitas trading
ini kita akan banyak melakukan kegiatan untuk meraih profit.
III
. WITHDRAW
Withdraw
adalah proses penarikan uang dari account di broker ke rekening kita bank .
Sama seperti deposit, withdraw bisa dilakukan melalui kartu kredit, payment
agent dan e-payment .
Dengan
mengetahui alurnya maka anda harus mempersiapkan diri untuk melakukan
pendaftaran , deposit bahkan trading . Namun yang paling penting anda harus
menyiapkan modal untuk deposit .
Forex currency adalah mata uang
yang diperdagangkan dalam bisnis forex. Tidak semua mata uang setiap negara
diperdagangkan .Hanya mata uang yang digunakan untuk pembayaran internasional
saja yang diperdagangkan.
Berikut
ini adalah mata uang utama yang diperdagangkan di pasar forex :
Simbol
Negara
Mata Uang
USD United States
Dollar
EUR Euro members
Euro
JPY Japan
Yen
GBP Great Britain
Pound
CHF Switzerland
Franc
CAD Canada
Dollar Loonie
AUD Australia
Dollar
NZD New Zealand
Dollar
Simbol
mata uang terdiri dari 3 huruf, dimana 2 huruf pertama mewakili dari negara
mana , sedangkan 1 huruf terakhir menandakan nama mata uang yg berlaku di
negara tersebut.
Contoh : AUD, AU = Australia, D = Dollar. GBP , GB= Great Britania
, P= Poundsterling
Currency pair adalah pasangan mata uang yang diperdagangkan dalam bisnis
forex .Mata uang (Currency) selalu berupa pasangan atau pair karena setiap
melakukan transaksi forex berarti anda membeli suatu mata uang dan sekaligus
menjual mata uang lainnya. Misalnya rate/kurs untuk pair GPB/USD adalah 1.8500,
artinya 1 pound GBP adalah 1,85 USD.
Cross
Rate adalah pasangan mata uang (pair) yang tak mengandung mata uang resmi suatu
negara di mana mata uang tersebut diperdagangkan, misalnya transaksi forex
dilakukan di Amerika (mata uang resminya adalah USD). Artinya pasangan mata
uang yang tidak mengandung USD merupakan cross rate dari USD. Contohnya adalah
GBP/JPY, EUR/GBP, dll.
Pasangan
Mata Uang (Pair) terdiri dari 2 quote mata uang yang berbeda. Mata Uang yang
terletak di sebelah kiri adalah base currency. Sebagai contoh pada pair
GBP/USD maka GBP disebut base currecy. Sedangkan yang disebelah kanan ,dalam
hal ini USD , adalah quote currency atau counter currency.
Sebagai
contoh adalah pada quote EUR/USD 1.2500, di mana EUR sebagai base currecy dan
USD sebagai quote currency. Artinya EUR 1 bernilai US$ 1,25.
Bila
quote bergerak dari EUR/USD 1.2500 menjadi EUR/USD 1.2510, maka Euro menguat
dan US dollar melemah. Begitu juga sebaliknya bila quote bergerak dari EUR/USD
1.2500 menjadi EUR/USD 1.2490, maka Euro melemah dan US dollar menguat
Bila
anda BUY EUR/USD maka berarti anda membeli base currency (EUR) dan pada saat
yang sama menjual quote currency (USD). Jika anda SELL EUR/USD maka berarti
anda menjual base currency (EUR) dan saat yang sama membeli quote currency
(USD).
Buy
EUR/USD -> Buy EUR & Sell USD
Sell EUR/USD -> Sell EUR & Buy USD
Dengan
mengetahui tentang currency pair ini setidaknya anda menjadi tahu tentang
lambang mata uang yang diperdagangkan dan menjadi tahu apa artinya dan mengapa
seperti itu . Anda tidak lagi buta dengan lambang seperti GBP/USD ,
EUR/USD, USD/JPY dan lain sebagainya.
Point (pip) adalah satuan terkecil pergerakan harga di forex.
Satu point (pip) untuk pair GBP/USD adalah 0.0001 sedangkan satu point untuk
pair USD/JPY adalah 0.01. Contoh: Pair GBP/USD, pergerakan 1.8500 sampai 1.8550
adalah 50 point.
Nilai per point (pip) bergantung pada jumlah contract size (lot) dan mata uang
yang digunakan.
Contract
Size
adalah jumlah terkecil dalam trading forex . Pada umumnya, contract size yang
sering digunakan adalah Standard Lot, Mini Lot dan Micro Lot . Standard Lot
sama dengan $100.000, Mini Lot adalah $10.000 dan Micro Lot adalah $1000.
Seandainya broker forex anda mendukung Standard dan Mini Lot, maka artinya anda
dapat trade dengan jumlah kelipatan dari 100.000 dan 10.000. Contohnya : $30.000,
$120.000, dan lain-lain.
Misalnya
anda membeli (buy) GBP/USD sebanyak 1 lot . Kemudian market bergerak naik 10
point. Lalu kemudian anda tutup transaksi anda , maka keuntungan yang anda
dapat adalahc 0.0010 x 100.000 = $100 .
Dengan
mengetahui tentang pip dan lot ini sekarang anda tahu bahwa ukuran jumlah
pembelian itu adalah lot , istilah loat ini setara dengan istilah Lusin, Kodi
,Rim dan lainnya . sedangkan ukuran pergerakan market itu Point atau biasa
disebut PIP .
Forex Quotes adalah nilai beli dan nilai jual sebuah currency
pair. Quote forex terdiri dari harga 2 harga, yaitu harga yang lebih rendah
(Bid) dan harga yang lebih tinggi (Ask/Offer).
Bid
adalah harga anda jual kepada broker forex atau harga di mana broker forex mau
membeli dari anda. Sedangkan Ask merupakan harga anda beli dari broker atau
harga di mana broker mau menjual kepada anda. Bid umumnya lebih rendah
dari Ask.
Selisih
harga Bid dan Ask adalah Spread. Semakin kecil spread semakin
menguntungkan trader.
Harap
diingat :
Bila anda open posisi Buy , artinya anda membuka posisi dengan harga ask, dan
kemudian nantinya akan ditutup (close/liquid dan termasuk juga stop loss dan
target profit) menggunakan harga bid.
Bila
anda open posisi Sell , artinya anda membuka posisi dengan harga bid, dan
kemudian nantinya akan ditutup (close/liquid dan termasuk juga stop loss dan
target profit) menggunakan harga ask.
Kesimpulan
:
Posisi
Open
Close (TP */SL **)
Buy (Long) Harga Ask
Harga Bid
Sell (Short) Harga Bid
Harga Ask
Transaksi forex dilakukan dengan cara
Buy atau Sell lalu melikuidasinya. Anda mau tahu tentang apa itu Buy atau Sell
?
Open
BUY atau biasa disebut Long adalah posisi di mana seorang trader membeli suatu
mata uang pada harga tertentu dan bertujuan untuk menjualnya kemudian pada
harga yang lebih tinggi. Jadi investor tersebut mendapatkan keuntungan dari
market yang naik . Misalnya anda membeli di posisi 1.1500 kemudian
menjual di 1.1525 maka anda akan mendapatkan keuntungan sebanyak 25 poin/pips.
LONG
atau open BUY mengharapkan harga pasangan mata uang (pair) NAIK agar
profit. Contoh : Long (BUY) eur/usd maka anda mengharapkan grafik eur/usd
adalah NAIK . Jika ternyata benar naik , maka anda mendapat untung .
Naiknya
harga suatu pair juga bisa diartikan bahwa mata uang di DEPAN pair tersebut
menguat terhadap mata uang di belakang pair tersebut. Contoh : Grafik harga
Pair eur/usd NAIK maka artinya euro menguat terhadap usd.
Harga
yang digunakan sewaktu OPEN BUY / LONG adalah harga beli (ASK) dan harga yang
digunakan waktu anda menutup/liquid adalah harga jual (BID).
Untuk
mempermudah biasanya Posisi LONG seringkali disingkat BUY
Open
SELL atau biasa disebut Short adalah posisi di mana seorang trader menjual
suatu mata uang pada harga tertentu dan bertujuan untuk membeli kemudian pada
harga yang lebih rendah. Jadi investor tersebut mendapatkan keuntungan dari
market yang turun (grafik pair turun).
Posisi
SHORT atau open SELL ini mengharapkan harga pasangan mata uang (pair) TURUN
agar profit. Contoh : Short (SELL) eur/usd maka anda mengharapkan grafik
eur/usd adalah TURUN atau euro melemah terhadap usd.
Turunnya
harga suatu pair juga bisa anda artikan mata uang di DEPAN pair tersebut
melemah terhadap mata uang di belakang pair tersebut. Contoh : Grafik harga
Pair eur/usd TURUN maka artinya euro melemah terhadap usd.
Harga
yang digunakan sewaktu OPEN SELL / SHORT adalah harga jual (BID) dan harga yang
digunakan waktu anda menutup/liquid adalah harga beli (ASK).
Untuk
mempermudah selanjutnya Posisi SHORT disingkat menjadi SELL
Bagi
kita warga indonesia , secara instan BUY = Beli dan SELL = jual. Jadi
jika kita melihat grafik harga suatu pair akan naik , maka kita lakukan BUY .
Ketika harga sudah tinggi kita bisa menutup posisi itu . Maka kita mendapatkan
profit .
Begitu
pula sebaliknya , ketika kita melihat grafik suatu pair akan menurun , yang
kita lakukan adalah SELL . Setelah harga sudah rendah, kita tutup posisi
SELL tadi , maka kita untung .
Forex Trading Time Zone adalah zona waktu aktif dari setiap pusat
perdagangan . Walaupun pasar spot forex terbuka 24-jam sehari , namun
tidak semua mata uang yang diperdagangkan bergerak aktif dikarenakan pusat
perdagangannya bisa saja sedang tidak aktif sehubungan perbedaan jam kerja
dunia.
Namun
perlu diketahui bahwa walaupun tiap pusat perdagangan memiliki jam aktif yang
berbeda , tetap saja pembukaanya terjadi secara susul- menyusul sehingga dalam
24 jam ini anda akan terus menemukan pusat perdagangan yang sedang buka. Hal
ini membuat anda dapat melakukan perdagangan baik itu pagi, siang,
ataupun malam. Mungkin saja saat ini ditempat kita sudah larut malam dan
orang-orang sudah tertidur untuk beristirahat, Namun di belahan dunia lain saat
ini sedang siang hari, dimana orang-orang sedang aktif melakukan kegiatan
bisnis.
Waktu
pembukaan dan penutupan pasar di beberapa pusat perdagangan :
Time
Zone New York GMT
GMT+7 Jakarta(IND)
Tokyo Open 7:00 pm
0:00 07:00
Tokyo Close 4:00 am
9:00 16:00
London Open 3:00 am 8:00
15:00
London Close 12:00 pm 17:00
24:00
New York Open 8:00 am 13:00
20:00
New York Close 5:00 pm 22:00
05:00(esoknya)
Dimulai
saat Senin dini hari waktu di belahan NZ/AU sampai dengan Sabtu dini hari di
belahan waktu US(new york). Dan tutup total di hari Minggu.
Prosesnya
:
Dimulai
dari pasar New zealand & Australia jam 05.00 – 14.00 wib ,
lalu ke pasar asia yaitu Jepang, Hongkong & Singapura jam 07.00 – 16.00 wib
,
lalu pasar eropa yaitu Jerman & Inggris jam 13.00 – 22.00 wib
sampai ke pasar Amerika jam 20.30 – 10.30 wib.
Dengan interval waktu yg panjang ini, Anda dapat menyesuaikan kapan trading
dengan waktu luang anda.
Dengan
mengetahui jam perdagangan ini kita menjadi tahu bahwa untuk meraih banyak
profit kita harus mentransaksikan mata uang dari suatu negara yang pusat
perdagangannya sedangg aktif. Artinya jika mau mentransaksikan AUD maka
waktunya adalah pagi hari , JPY di siang hari , EUR dan GBP di sore hari dan
USD di malam hari .
Leverage adalah pinjaman dari broker yang diberikan kepada trader,
sehingga dana yang dimiliki trader memiliki daya beli yang lebih besar.
Leverage dituliskan dalam rasio perbandingan, misal 1:1, 1:100, 1:500, dan
sebagainya. Artinya, kalau dana anda $100 jika menggunakan leverage
1:100 maka $100 tersebut memiliki kekuatan 100 kali lipatnya setara $10.000.
Karena
dalam forex trading besarnya transaksi diukur dengan satuan Lot dimana 1 lot
senilai $100.000 , maka ketika anda mau bertansaksi sebanyak 1 lot , anda tidak
perlu menyediakan uang sebanya $100.000 , tapi hanya berapa persennya saja
sesuai dengan leverage yang digunakan.
Margin
adalah uang jaminan yang ditahan sementara oleh broker sewaktu anda melakukan
trade , dan akan segera dikembalikan ke account anda setelah anda
menutup/liquid posisi yang anda buka.
Misalnya
account anda menggunakan leverage 1:100 , maka ketika anda hendak
transaksi sejumlah $1000 , anda cukup menyediakan 1% nya saja yaitu
sejumlah $10 untuk diserahkan kepada broker dan dijadikan jaminan . Dengan
menyerahkan jaminan itu , kini anda berhak menggunkan uang broker dan melakukan
transaksi sebesar $1000 .
Contoh
lain : Anda memiliki modal $500 dan broker anda memiliki leverage 1:100 , maka
bila anda ingin buy sebesar 1 lot mini ($10.000) , modal pada account anda akan
diambil oleh broker sebesar $100 (1% x 10.000) dan sisanya sebesar $400 tetap
pada account anda digunakan untuk menahan loss .Dan bila suatu saat anda telah
melikuidasi posisi buy tersebut maka margin yang $100 tadi akan dikembalikan ke
account anda .
Keuntungan
dengan adanya leverage adalah bahwa dengan modal lebih kecil anda dapat
mentransaksikan uang dalam jumlah besar . Sehingga potensi keuntungan dari
mentraksaksikan uang dalam jumlah besar ini besar pula .
Berikut
ini adalah perbandingan jika anda mengunakan leverage dan tanpa keverage :
Dengan
mengetahui tentang leverage dan margin ini diharapkan anda bisa melihat bahwa
dalam bisnis forex , dengan modal minimal anda bisa mentransaksikan uang dalam
jumlah besar , sehingga anda juga berpeluang menghasilkan profit dalam jumlah
besar yang melebihi keuntungan jika uang anda digunakan untuk bisnis
konvensional.
Perlu anda ketahui bahwa dalam forex trading dikenal 3 jenis grafik atau
chart untuk di analisa yaitu line chart , bar chart dan candlestick chart .
Dari ketiga jenis grafik tersebut masing-masing menyediakan data untuk
dianalisa oleh trader, sehingga trader bisa mengambil keputusan dari data yang
diberikan oleh chart tersebut. Data yang diberikan oleh chart itu adalah :
High
: Rekor Harga tertinggi dari saat pembukaan (open) sampai akhir (closing)
periode tertentu. (contoh : pada chart periode / timeframe 5 menit, maka harga
tertinggi yang terjadi selama 5 menit itu merupakan harga high)
Low
: Rekor Harga terendah dari saat pembukaan (open) sampai akhir (closing)
periode tertentu. (contoh : pada chart periode / timeframe daily, maka harga
terendah yang terjadi selama hari itu merupakan harga low)
Open
: Harga pembukaan periode tertentu. (contoh : pada chart periode / timeframe 5
menit, harga diawali dengan harga 2.0000. Maka harga open pada range 5 menit
itu adalah 2.0000)
Close :
Harga penutupan periode tertentu. (contoh : pada chart periode / timeframe 5
menit pada contoh di atas di akhiri dengan harga 2.0050. Maka harga close pada
range 5 menit adalah 2.0050)
Jika
dituangkan dalam sebuah candlestick , maka posisi Open , High, Low dan Close
itu seperti ini :
Dengan
mengetahui bagian dari sebuah chart khususnya bar chart dan candlestick chart
, diharapkan anda bisa menggunakan data dari tiap bagian tersebut untuk
digunakan sebagai salah satu penyusun dalam pengambilan keputusan apakah BUY
atau kah SELL .
Market order pada intinya anda
melakukan transaksi pada harga yang berlaku saat itu. Untuk Buy berarti membeli
harga “ask” yang berlaku pada saat itu juga, atau untuk Sell berarti menjual
pada harga “bid” yang berlaku pada saat itu juga
Misalnya
harga EUR/USD pada saat itu menunjukkan 1.2934/1.2938.
Ini berarti jika anda pada saat itu mau melakukan transaksi secara market order
, maka jika anda melakukan Buy , harga EUR/USD yang anda dapat dari
broker adalah 1.2938 . Dan jika anda melakukan Sell , maka harga
EUR/USD yang ditawarkan broker adalah 1.2934 .
Pending
Order
Pending
order adalah order otomatis untuk membuka posisi Buy or Sell jika harga yang
anda order tercapai. Bila harga yang anda order belum tercapai, maka pending
order masih akan aktif dan akan menunggu hingga harga yang anda order
tersentuh. Pending order dapat dibagi menjadi 2 yaitu Pending Order Stop dan
Pending Order Limit.
Bila
anda memprediksi bahwa market akan bergerak lebih tinggi jika menembus
suatu batasan harga tertentu yang lebih tinggi dari harga sekarang , dan anda
ingin membuka posisi Buy pada saat market menyentuh batasan itu , gunakan Stop
Order Buy.
Bila anda memprediksi bahwa market akan bergerak terus turun kebawah
jika menembus suatu batasan harga tertentu yang lebih rendah dari harga
sekarang , dan anda ingin membuka posisi Sell pada saat market menyentuh
batasan itu , gunakan Stop Order Sell.
Bila
anda memprediksi bahwa market akan memantul ke atas jika menyentuh suatu
batasan harga tertentu yang lebih rendah dari harga sekarang , dan anda ingin
membuka posisi Buy pada saat market menyentuh batasan itu , gunakan Limit
Order Buy.
Bila anda memprediksi bahwa market akan balik arah ke bawah jika
menyentuh suatu batasan harga tertentu yang lebih tinggi dari harga sekarang ,
dan anda ingin membuka posisi Sell pada saat market menyentuh batasan itu , gunakan
Limit Order Sell.
Masa
aktif Pending Order
Walaupun
kita memprediksi arah market dan telah membuat pending order, adakalanya
kondisi market itu berubah tidak sesuai dengan prediksi kita. Jika pending
order itu di eksekusi , padahal kondisi marketnya sudah berubah, hal ini bisa
menimbulkan kerugian . Oleh karena itu kita perlu mengatur sampai kapan pending
order kita aktif. Beberapa pilihan untuk men setting pending order kita :
GTC
(Good Till Cancelled)
Good Till Cancelled berarti pending order akan tetap aktif tanpa ada batas
waktu, sampai kita melakukan cancel secara manual. GTC merupakan default
dari Pending Order
GTD
(Good Till Date)
Good Till Date berarti pending order akan tetap aktif hingga batas waktu yang
kita setting
OCO
(Order Cancels Other)
Order Cancels Other berarti kita mengorder 2 pending order sekaligus. Jika
salah satu pending order tersentuh, maka otomatis order lainnya akan
dibatalkan.
Dengan
memahami market order dan pending order ini , saya harap anda menjadi paham
bahwa kita tidak perlu selalu didepan komputer untuk mengamati gerakan market
dan bertransaksi. Kita bisa bertransaksi pada suatu level harga yang kita
inginkan tanpa kita harus hadir ketika harga menyentuh level itu , dengan cara
membuat pending order .
Dengan
demikian trading forex menjadi mudah karena kita tidak perlu sabar menunggu
gerakan market .
Margin call berarti likuidasi secara “paksa” yang dilakukan oleh broker
karena account anda tak memiliki dana yang cukup untuk mengcover/menutupi
posisi anda yang merugi.
Dasar
untuk menentukan Margin Call biasanya ada 2 yaitu :
I.
Margin Level
Sistem
margin level digunakan pada platform MetaTrader.
Misalnya
broker menentukan Margin Call terjadi jika Margin Level 5% , maka
ketika Equity = 5% x “Margin yang digunakan”
, margin call akan terjadi. Sehingga satu per satu posisi yang terbuka
akan ditutup otomatis oleh broker hingga dana trader cukup untuk mengcover loss
.
Rumus
perhitungan margin level adalah :
Margin
Level = Equity / Margin yang digunakan
Equity
merupakan Balance anda setelah ditambah/dikurangi profit & loss berjalan .
Pada
platform MetaTrader, seorang trader tak perlu menghitung Margin Level secara
manual, karena bila ada open posisi otomatis Margin Level akan nampak pada Tab
“Trade” dalam satuan persen (%). Yang perlu trader lakukan adalah menjaga agar
Margin Level tidak mendekati batas Margin Call broker. (misalnya 5%)
II.
Modal awal – Margin – Loss = 0
Ada juga broker yang menentukan margin call bila Modal awal – Margin yang
digunakan – Loss total = 0. Artinya akan terjadi margin call jika free margin
anda benar – benar habis.
Misalnya
: Anda deposit modal sebesar $500. Jika anda membuka 1 posisi trading GBP/USD
sebesar 1 lot (100.000) dengan leverage 1:500 membutuhkan margin sebesar $200.
Maka modal yang ditahan sementara sebagai jaminan (margin) untuk membuka 1 lot gbp/usd
adalah $200.
Jadi
sisa margin anda tersebut untuk menahan loss adalah : $500 – $200 = $300
Jika
arah market berlawanan dengan prediksi anda , dan floating loss (rugi) anda
mencapai $300 maka tak ada margin / dana tersisa untuk menahan loss, sehingga
satu per satu posisi anda akan ditutup otomatis oleh broker. Kemudian margin
$200 yang dilock sementara sebagai jaminan untuk open 1 posisi GBP/USD
tersebut, akan kembali masuk ke account anda setelah posisi anda di close .
Sehingga margin anda tersisa $200 saja .
Dengan
mengetahui tentang margin call ini saya harap sebelum melakukan transaksi anda
sudah memperhitungkan berapa banyak yang akan ditransaksikan , dan berapa
kerugian yang bisa tanggung , sehingga tidak sampai terjadi margin call.
Analisa adalah kegiatan memperhitungkan
, menimbang , dan mengukur kejadian atau data masa lalu dan sekarang untuk
memprediksi arah pergerakan harga di masa depan .
Ada
dua jenis analisa yang dikenal dalam dunia trading yaitu :
1.
Analisa Fundamental
Secara
instan analisa fundamental adalah analisa yang didasarkan pada kondisi serta
berita ekonomi yang terjadi pada suatu Negara saat ini.
2.
Analisa Teknikal
Secara
instan analisa teknikal adalah analisa yang didasarkan pada data grafik
pergerakan harga dimasa lalu.
Dari
masing-masing analisa tersebut ,keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan
dibandingkan satu sama lain.
Namun
pada prinsipnya kedua jenis analisa ini sama-sama membantu trader untuk
mengambil keputusan apakah BUY atau SELL .
Dua
jenis forex analysis ini akan dibahas secara detail pada belajar forex bagian
selanjutnya.
Untuk
saat ini anda cukup tahu dulu bahwa ada 2 jenis cara menganalisa untuk
menghasilkan prediksi pergerakan maret.
Analisa fundamental adalah analisa yang
mengandalkan berita-berita yang terjadi di pasar dunia. Atau yang sedang
beredar di market. Kandungan berita ini menjadi penggerak emosi market trader
untuk menentukan nilai suatu mata uang, saham, atau instrumen yang lain.
Salah
satu contohnya adalah kenaikan suku bunga Bank Sentral oleh The Fed (bank
sentralnya US) dapat berarti menguatnya Dollar. Naiknya harga petrolleum akan
mengerek saham-saham yang berhubungan dengan komoditas, dsb. Jika anda tidak
menyukai analisa yang rumit-rumit(hitungan, grafik, dsb), maka kini saatnya
anda untuk mempelajari analisa fundamental ini.
Untuk
mempelajari analisa fundamental dengan benar maka anda harus mempelajari ilmu
ekonomi, financial secara makro. Misalnya mengapa kenaikan suku bunga dapat
menjadikan nilai mata uang menguat. Disini tidak akan dijelaskan secara
mendetail tentang hukum-hukum ekonomi tersebut. Namun ada beberapa
berita(indikator ekonomi) yang sekiranya dapat anda gunakan sebagai acuan.
Kondisi
politik & perekonomian Amerika sangat berpengaruh kepada kondisi
perekonomian dunia, karena itu news dan data ekonomi AS sering dijadikan
sebagai acuan oleh para investor terhadap pergerakan mata uang utama dunia.
|
Indikator
ekonomi
|
Naik
/ Turun
|
US
$
|
1
|
Average
Earning
|
Naik
|
Menguat
|
2
|
Balance
of Payment
|
Naik
|
Menguat
|
3
|
Budget
Deficit
|
Turun
|
Menguat
|
4
|
Business
Inventories
|
Turun
|
Menguat
|
5
|
Capacity
Utilization
|
Naik
|
Menguat
|
6
|
Car
Sales
|
Naik
|
Menguat
|
7
|
Chicago
PMI (Purchasing Management Index)
|
Naik
|
Menguat
|
8
|
Constuction
Spending
|
Naik
|
Menguat
|
9
|
Consumer
Confidence Index (CCI)
|
Naik
|
Menguat
|
10
|
Consumer
Credit (CI)
|
Naik
|
Menguat
|
11
|
Consumer
Price Index (CPI)
|
Naik
|
Menguat
|
12
|
Consumer
Spending (Expenditure)
|
Turun
|
Menguat
|
13
|
Cost
of Living
|
Naik
|
Menguat
|
14
|
Current
Acount
|
Turun
|
Menguat
|
15
|
Corporate
Profit
|
Naik
|
Menguat
|
16
|
Deflasi
|
Naik
|
Menguat
|
17
|
Discount
Rate
|
Naik
|
Menguat
|
18
|
Durabel
Goods Orders
|
Naik
|
Menguat
|
19
|
Econimic
Monetary System (EMS)
|
Naik
|
Menguat
|
20
|
Factory
Orders
|
Naik
|
Menguat
|
21
|
Federal
Budget
|
Naik
|
Menguat
|
22
|
Federal
Reserve Fund
|
Naik
|
Menguat
|
23
|
Gross
Domestic Product (GDP)
|
Naik
|
Menguat
|
24
|
Gross
National Product (GNP)
|
Naik
|
Menguat
|
25
|
Housing
Start
|
Naik
|
Menguat
|
26
|
Industrial
Productions
|
Naik
|
Menguat
|
27
|
Invisible
Trade
|
Turun
|
Menguat
|
28
|
Jobless
Claims
|
Turun
|
Menguat
|
29
|
Leading
Indicator
|
Naik
|
Menguat
|
30
|
Money
Supply (M1, M2, M3, M4)
|
Naik
|
Menguat
|
31
|
National
Association
|
Naik
|
Menguat
|
32
|
(NAPM)
|
Naik
|
Menguat
|
33
|
Non
Farm Payrolls
|
Naik
|
Menguat
|
34
|
Personal
Expenditure
|
Naik
|
Menguat
|
35
|
Personal
Income
|
Turun
|
Menguat
|
36
|
Prime
Rate
|
Naik
|
Menguat
|
37
|
Product
Price Index (PPI)
|
Naik
|
Menguat
|
38
|
Public
Sector Debt Repayment
|
Naik
|
Menguat
|
39
|
Retail
Sales
|
Turun
|
Menguat
|
40
|
Trade
Balance
|
Naik
|
Menguat
|
41
|
Trade
Devicit
|
Turun
|
Menguat
|
42
|
Trade
Weighted Index
|
Turun
|
Menguat
|
43
|
Unemployment
Rate
|
Turun
|
Menguat
|
44
|
Unit
Labour Cost
|
Naik
|
Menguat
|
45
|
Value
Added Tax
|
Naik
|
Menguat
|
46
|
Visible
Trade
|
Naik
|
Menguat
|
Setelah
anda mengetahui hal ini, pertanyaaanya adalah dimana saya bisa memperoleh data2
atau berita tersebut. Anda tidak perlu repot-repot, dengan berkembangnya
internet Anda dapat memperoleh data/berita2 dengan sangat cepat dan mudah.
All Industries Index
Indeks ini menunjukkan pergerakan harga untuk kombinasi harga yang telah
di-adjust (disesuaikan) terlebih dahulu dari semua indeks perindustrian.
Average
Hourly Earnings
Tingkat pertumbuhan antara tingkat rata-rata per jam dalam satu bulan dan
tingkat pertumbuhan upah, sehingga dapat pula dijadikan indikator inflasi.
Tingkat per tahunnya juga penting disimak untuk memberikan gambaran trend
jangka panjang.
Business
Inventories
Angka persediaan barang yang telah diproduksi namun belum terjual.
Merupakan salah satu komponen dalam perhitungan GDP dan dapat memberikan
petunjuk penting mengenai arah perekonomian di masa yang akan datang.
CBI
Survey
Organisasi pengusaha terbesar di Inggris, memfokuskan pada menciptakan
mempertahankan kondisi ideal bagi kompetisi dan kemakmuran yang optimal bagi
semua. CBI menerbitkan survei tiap bulan dan empat bulan sekali terhadap
penilaian pada sektor jasa dan manufaktur masa lalu, saat ini, dan yang akan
datang. Indeks yang dihasilkan menunjukan pandangan responden untuk berbagai
hal seperti output, penjualan, harga, investasi, dan permintaan ekspor/impor.
Chicago
PMI (Purchasing Managers’ Index)
Merupakan data PMI dari kawasan Chicago dan sekitarnya. Lingkup survey meliputi
baik sektor indusri, maupun sektor non-industri (yang jarang disadari oleh para
pelaku pasar).
PMI sendiri merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi
unsur: Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja.
Angka indeks di atas 50 berarti sektor bisnis mengalami ekspansi, di bawah 50
berarti mengalami kontraksi. Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan
dianggap indikator terbaik dalam mengukur aktivitas produksi. Indeks ini juga
dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
Consumer
Confidence
Data ini mengukur tingkat optimisme konsumen terhadap performa perekonomian.
Pada umumnya, Consumer Confidence akan tinggi jika tingkat pengangguran rendah
dan GDP tinggi. Data (perubahan) per bulan ini dianggap tidak berdampak
signifikan pada tren secara keseluruhan.
Consumer
Price Index (CPI)
Adalah data yang mengukur rata-rata perubahan harga yang dibayarkan oleh konsumen
(dalam rata-rata) untuk sekelompok barang dan jasa tertentu. CPI merupakan
indikator inflasi yang paling umum digunakan dan dianggap juga sebagai
indikator keefektifan kebijakan pemerintah. Naiknya CPI mengindikasikan naiknya
tingkat inflasi yang akan menyebabkan turunnya harga obligasi dan naiknya
tingkat suku bunga.
Tidak seperti indikator inflasi lainnya, yang hanya mencakup barang- barang
produksi lokal, CPI juga mencakup barang-barang impor. Kelemahannya ada pada
kecilnya jumlah sampel yang diambil. Para analis biasanya lebih fokus pada Core
(Inti) CPI, varian dari CPI yang tidak mencakup komponen-komponen yang
perubahan harganya paling tidak stabil. Core CPI dinilai lebih akurat dalam
mengukur tingkat inflasi.
Current
Account
Adalah selisih antara total ekspor dan impor barang, jasa, dan transfer.
Merupakan bagian dari neraca perdagangan. Dalam perhitungannya, Current Account
tidak mencakup transaksi-transaksi asset finansial dan kewajiban (hutang). Data
ini merupakan indikator tren perdagangan luar negeri.
Durable
Goods Orders
Adalah data yang menghitung volume (dalam dollar) pesanan dan pengiriman
barang-barang yang termasuk kategori tahan lama (barang yang usia manfaatnya 3
tahun atau lebih).
Existing
Home Sales
Adalah sebuah laporan regional mengenai aktivitas penjualan kembali rumah.
Factory
Orders
Adalah data yang menghitung nilai (dalam dollar) pesanan (order) baru
barang-barang tahan lama (durable) dan tak tahan lama (non-durable). Data ini
memberikan laporan yang lebih lengkap daripada data Durable Goods Orders yang
dirilis satu atau dua minggu lebih awal. Data pesanan barang ini memberikan
gambaran mengenai akan seberapa sibukkah sektor industri dalam beberapa bulan
ke depan untuk memenuhi pesanan tersebut. Sehingga otomatis angka data yang
lebih besar berarti semakin tingginya tingkat permintaan pasar.
Federal
Open Market Committee (FOMC)
Adalah lembaga bagian dari Federal Reserve (bank sentral Amerika) yang
menetapkan kebijakan tingkat suku bunga dan kredit. FOMC merupakan lembaga pembuat
kebijakan yang paling penting dalam sistem Federal Reserve. Lembaga yang saat
ini diketuai oleh Ben Bernanke ini biasanya secara periodik mengadakan 8 kali
pertemuan dalam setahun untuk memutuskan apakah perlu atau tidak ada perubahan
dalam kebijakan moneter.
FOMC
Minutes
Adalah pengumuman dari Federal Reserve yang menjelaskan tentang pertemuan yang
diadakan lembaga penentu kebijakan moneter Amerika ini sebelumnya.
Gross
Domestic Product (GDP)
Mengukur nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara,
tanpa mempertimbangkan kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa
tersebut. GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi,
pembelian-pembelian oleh pemerintah, dan total bersih ekspor. Dirilis per kuarter,
angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya.
Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis:
1) advanced – rilis pertama.
2) preliminary – revisi pertama.
3) final – revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak
signifikan bagi market.
Help-wanted
Index.
Adalah indeks yang menghitung jumlah lowongan pekerjaan yang diiklankan di 51
koran yang tersebar di seluruh Amerika Serikat. Ketua Federal Reserve, Alan
Greenspan, seringkali membicarakan dan mengamati indeks ini, sebab indeks ini
mampu memberikan kondisi bursa tenaga kerja di AS saat ini.
H
I C P
Kurang lebih sama dengan Consumer Prices Index (CPI). Merupakan indikator
inflasi yang dipakai oleh European Central Bank (bank sentral Eropa).
Housing
Starts & Building Permits
Housing starts adalah data bulanan yang menghitung jumlah pembangunan unit
perumahan baru per bulannya. Sebagian besar data Housing Starts dikumpulkan
dari jumlah aplikasi dan ijin (permits) untuk pembangunan rumah. Data ini
termasuk indikator utama. Pentingnya data ini terletak pada kemampuannya untuk
memicu perubahan kondisi perekonomian, memprediksi perubahan tingkat
pertumbuhan. Turunnya jumlah unit perumahan baru dapat memperlambat
perekonomian dan mendorong ke arah resesi. Sebaliknya, peningkatan pada jumlah
unit perumahan baru
mengindikasikan tumbuhnya perekonomian.
Peningkatan bulanan yang melebihi perkiraan diartikan sebagai indikasi naiknya
tekanan inflasi.
IFO
Survey
Survey utama Jerman tentang kondisi usaha. Diterbitkan per bulan oleh Institute
for Economic Research, salah satu lembaga riset terbesar di Jerman, indeks IFO
secara umum dinilai sebagai indicator penting tentang aktivitas perekonomian,
dan terkenal kehandalannya dalam mengindikasikan perubahan tren pada tingkat pertumbuhan
perekonomian Jerman. Responden survey ini meliputi lebih dari 7.000 perusahaan.
Industrial
Production
Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari
seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air,
gas, transportasi, dan lain-lain).
Manufacturing Production, komponen terbesar dari data Industrial Production,
dapat diprediksi secara akurat dari total jam kerja dari laporan
ketenagakerjaan. Salah satu kelemahan terbesar dari data ini adalah dimasukkannya
komponen tingkat produksi pelayanan publik yang bisa sangat dipengaruhi oleh
perubahan (contohnya perubahan cuaca).
Peningkatan yang melebihi perkiraan dari indikator ini diartikan sebagai
naiknya tingkat inflasi, yang pada gilirannya nanti akan menyebabkan turunnya
harga-harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga.
Industrial
Production & Capacity Utilization
Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari
seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air,
gas, transportasi, dan lain-lain). Manufacturing Production, komponen terbesar
dari data Industrial
Production, dapat diprediksi secara akurat dari total jam kerja dari laporan
ketenagakerjaan. Salah satu kelemahan terbesar dari data ini adalah
dimasukkannya komponen tingkat produksi pelayanan publik yang bisa sangat
dipengaruhi oleh perubahan (contohnya perubahan cuaca).
Sementara Capacity Utilization merupakan pelengkap dari data Industrial
Production. Capacity Utilization menghitung tingkat penggunaan modal negara
yang dipakai dalam proses produksi tersebut. Data ini naik-turun sejalan dengan
siklus bisnis. Naiknya tingkat
produksi akan menyebabkan naiknya juga data ini. Namun, sangat tingginya
tingkat kesulitan dalam menyusun data ini menyebabkan market kurang mempercayai
tingkat akurasinya Peningkatan yang melebihi perkiraan dari kedua indikator ini
diartikan sebagai naiknya tingkat inflasi, yang pada gilirannya nanti akan
menyebabkan turunnya harga-harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga.
Industrial
Production & Manufacturing Production
Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari
seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air,
gas, transportasi, dan lain-lain). Manufacturing Production, komponen terbesar
dari data Industrial
Production, dapat diprediksi secara akurat dari total jam kerja dari laporan
ketenagakerjaan. Salah satu kelemahan terbesar dari data ini adalah
dimasukkannya komponen tingkat produksi pelayanan publik yang bisa sangat
dipengaruhi oleh perubahan (contohnya perubahan cuaca). Peningkatan yang
melebihi perkiraan dari indikator ini diartikan sebagai naiknya tingkat
inflasi, yang pada gilirannya nanti akan
menyebabkan turunnya harga-harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga.
Institute
for Supply Management (ISM) Index
Sebelumnya dikenal dengan NAPM, efektif berubah sejak Januari 2002.
Merupakan survei penting pada aktivitas manufaktur AS yang dilakukan oleh
Institute for Supply Management (ISM). Laporan biasanya dikeluarkan pada hari
pertama kerja pada tiap bulannya, menyediakan pandangan awal yang detail
tentang sektor manufaktur sebelum dikeluarkannya laporan employment lain.
Survei ini dikenal dengan keakuratan timeliness (jangka waktu) nya, luasnya
informasi yang ada, dan angka yang tertera pada headline-nya merupakan fungsi
dari enam komponen utama : pembayaran harga, order baru, supplier, pengantaran,
produksi, inventaris, dan employment. Perlu dicatat, ketiga komponen terakhir
merefleksikan kekuatan supply (penawaran), sementara tiga komponen sebelumnya
merefleksikan
kekuatan demand (permintaan).
Dapat dilihat bagaimana trend relatif antara dua kelompok tersebut (supply dan
demand) menggambarkan balance antar dua kekuatan tersebut, dan hal ini memberikan
pandangan bagi kebijakan-kebijakan Federal Reserve.
Komponen pembayaran harga (Price Paid) secara luas diperhatikan karena komponen
ini melibatkan unsur tekanan harga dalam sektor tersebut, angka 50 atau lebih
mengindikasikan bahwa sektor tersebut sedang berkembang, sementara angka di
bawah 50 menunjukan adanya penyusutan.
Leading
Indicators
Adalah gabungan dari beberapa indikator ekonomi lainnya. Indeks ini disusun
untuk mendapatkan sinyal tentang tren perekonomian yang lebih up-to-date
(terkini) dan konsisten.
M4
– Money Supply
Adalah data yang menghitung jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian.
Merupakan jumlah dari:
Jumlah uang yang beredar dalam bentuk koin maupun kertas;
Jumlah pinjaman dari bank, kepada perseorangan, perusahaan dan bank-bank lain;
Jumlah uang yang dipinjam oleh pemerintah.
Para
pakar moneter meyakini bahwa Money Supply ini adalah indikator yang bagus untuk
memprediksi tingkat inflasi. Namun, korelasinya menjadi tidak dapat diandalkan
sejak liberalisasi finansial pada tahun 80′an.
Net
Capital Flows
Adalah data yang menghitung selisih bersih dari total dana/modal yang masuk dan
keluar.
New
York Empire State Manufacturing Index
Survey bulanan terhadap para industriawan yang diadakan di area New York dan
sekitarnya oleh Federal Reserve New York. Partisipan survey ini mewakili
berbagai macam sektor industri.
Personal
Consumption Expenditures (PCE)
Kurang lebih sama dengan CPI, PCE adalah laporan (lebih tepatnya bagian dari
laporan Personal Income) yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi Departemen
Perdagangan. PCE mengukur tingkat perubahan harga barang-barang dan jasa.
Komponen data ini terdiri dari pengeluaran- pengeluaran rumahtangga kontan
maupun kredit untuk semua jenis
barang baik tahan lama, tidak tahan lama, maupun jasa.
Philadelphia
Fed Index (Business Outlook Survey)
Adalah survey bulanan terhadap para industriawan di kawasan sekitar negara
bagian Pennsylvania, New Jersey dan Delaware. Perusahaan yang disurvey
mengindikasikan perubahan pada seluruh aktivitas bisnis dan berbagai macam
aktivitas perindustrian mereka. Yang ditanyakan meliputi tenaga kerja, jam
kerja, pesanan-pesanan, persediaan
barang, pengiriman, pembayaran-pembayaran dan penerimaan-penerimaan.
Angka indeks di atas nol berarti ekspansi, dan kontraksi jika di bawah nol.
Data
ini dianggap sebagai indikator perubahan yang bagus dalam segala hal yang
berhubungan dengan industri. Dinilai akurat karena menggambarkan kondisi
terkini. Namun, karena hanya mencakup tiga negara bagian, kurang bisa
menggambarkan kondisi negara secara keseluruhan.
Purchasing
Managers’ Index (PMI)
PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur:
Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks
di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami
kontraksi.
Indeks
ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam
mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan
aktivitas perindustrian.
Productivity
Mengukur perubahan dalam jumlah barang dan jasa yang diproduksi per unit.
Menggabungkan input buruh dan modal. Harga unit dari komponen buruh adalah
indikator yang berguna untuk mengukur tekanan terhadap upah. Pentingnya
produktivitas telah berkembang beberapa tahun terakhir sejak Federal Reserve
telah mulai memberi perhatian pada perkembangan trend dan tingkat inflasi.
Producer
Price Index (PPI)
Adalah sekumpulan indeks yang menghitung tingkat perubahan harga jual barang
dan jasa pada periode waktu tertentu yang diterima oleh para produsen domestik.
Singkatnya, PPI mengukur tingkat perubahan harga dari perspektif penjual.
Tidak
sebagus CPI dalam mengindikasi tekanan inflasi. Tetapi karena memasukkan
komponen barang-barang yang sedang dalam proses produksi, PPI seringkali dapat
sekaligus memperkirakan CPI.
PSNCR
– Public Sector Net Cash Requirement
Adalah jumlah uang yang harus dipinjam pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya. Sebab pemerintah seringkali mengeluarkan lebih dari
yang mereka terima dari penerimaan pajak, dan satu-satunya cara untuk menambah
kekurangannya adalah dari meminjam.
Real
GDP
Para pakar makroekonomi cenderung lebih memperhatikan Real GDP sebab data ini
juga memperhitungkan tingkat inflasi, tidak sebagaimana halnya (Nominal) GDP
yang hanya merefleksikan tingkat perubahan harga-harga.
Retail
Sales
Data ini menghitung total penerimaan toko-toko ritel, tanpa memasukkan komponen
pengeluaran untuk sektor jasa di dalamnya. Data bulanan ini menunjukkan
persentase perubahan dari data bulan sebelumnya. Angka negatif menunjukkan
jumlah penjualan menurun daripenjualan bulan sebelumnya.
Tertiary
Index
Adalah data yang menghitung tingkat permintaan sektor jasa.
TICS
/ Foreign Purchases of US Securities
Adalah data yang menghitung jumlah arus modal yang masuk dari para investor
asing.
Trade
Balance
Trade balance adalah selisih bersih dari nilai ekspor dan impor barang dan jasa
suatu negara dalam suatu periode tertentu. Angka positif menunjukkan surplus
(ekspor melebihi impor), negatif menunjukkan defisit (impor melebihi ekspor).
Unemployment
Rate
Adalah persentase dari mereka yang aktif mencari lowongan pekerjaan namun belum
mendapatkan pekerjaan. Meski merupakan data yang sangat umum dikenal (karena
simple dan ada implikasinya dengan politik), Unemployment Rate relatif kurang
penting bagi market karena dianggap kurang akurat (seringkali terlambat dalam
memberikan sinyal perubahan tren perekonomian).
University
of Michigan Consumer Sentiment Index
Adalah hasil survey tentang kepercayaan konsumen yang diselenggarakan oleh
University of Michigan. Merupakan indikator kepercayaan konsumen Amerika yang
paling banyak diperhatikan.
Kepercayaan konsumen adalah indikator penting bagi siklus bisnis karena
menyajikan informasi penting tentang penilaian konsumen terhadap kondisi saat
ini dan harapan pada masa mendatang.
Data
survey diambil dengan cara mengeposkan kuesioner ke 5.000 rumah tangga di
seluruh negeri sebagai sampel yangmewakili, kurang lebih 3.500 diantaranya
merespon. Kuesioner tersebut berisi 5 pertanyaan yaitu (1) rating kondisi usaha
di lingkungan rumah tangga tersebut, (2) rating kondisi usaha dalam enam bulan,
(3) ketersediaan lapangan
kerja di lingkungan rumah tangga tersebut, (4) ketersediaan lapangan kerja
dalam enam bulan, dan (5) penghasilan keluarga dalam enam bulan.
Consumer
Confidence ini berhubungan erat dengan tingkat pengangguran, inflasi, dan
penghasilan riil. Umumnya, kepercayaan konsumen tinggi jika tingkat
pengangguran rendah dan tingkat pertumbuhan GDP tinggi.
Pasar-pasar
finansial menerjemahkan naiknya angka indeks ini sebagai indikasi akan naiknya
pula tingkat pengeluaran konsumen. Tingginya tingkat pengeluaran pada
gilirannya nanti akan dapat memicu naiknya tingkat inflasi.
Weekly
Initial Jobless Claims
Adalah rata-rata per minggu jumlah klaim baru untuk mendapatkan tunjangan
pengangguran. Data ini menyediakan laporan yang up-to-date, meski juga
seringkali keliru, tentang tren perekonomian, dengan peningkatan (penurunan)
pada data ini berpotensi mengindikasikan terjadinya pelambatan (percepatan)
tingkat pertumbuhan tenaga kerja.
Karena
dirilis mingguan, data ini bisa menjadi sangat sensitif dan fluktuatif. Para
analis lebih memilih rata-rata pergerakan per 4 minggu dari data ini untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat.
ZEW
Current Situation dan Economic Sentiment
Adalah hasil survey dari lembaga riset ZEW Jerman yang memberikan gambaran dan
penilaian mengenai kondisi perekonomian Jerman saat ini.
Dengan
mengetahui arti berita ekonomi ini saya harap anda lebih mengetahui tentang
waktu trading , karena stiap berita ekonomi masing-masing menimbulkan efek yang
berbeda pada gerak market, maka ketika berita itu muncul anda bisa memilih
sikap apakah menunggu efek berita reda atau bertransaksi menunggangi efek
berita itu .
Pada dasarnya, Trading Forex berdasarkan news (News Trading) merupakan
teknik trading dengan cara membandingkan selisih hasil aktual economic
news dengan nilai forecast (prediksi) dari news tersebut.
Umumnya
jika selisih antara nilai aktual dan nilai forecastnya cukup besar,
maka pergerakan harga akan lebih drastis daripada jika selisihnya sedikit atau
sesuai dengan prediksi. Tapi sekali lagi, ada faktor-faktor lain yang perlu
anda perhatikan bila ingin menggunakan teknik News Trading
Faktor-faktor
penting yang perlu diperhatikan untuk News Trading:
- Jenis-jenis economic news apa saja
yang dianggap penting oleh pasar dan berpotensi menyebabkan pergerakan harga
yang cukup besar (drastis). Semakin penting
maka biasanya pergerakan harga yang terjadi juga semakin besar
- Berapa besar selisih nilai aktual
dan forecast (prediksi) dari news. Semakin besar
selisih nilai aktual dengan forecast, semakin besar pula pergerakan harga
yang terjadi
- Range High-Low Daily (Range Harian)
beberapa saat sebelum news diumumkan. Semakin
kecil range harian dari mata uang yang bersangkutan sebelum pengumuman
news, biasanya pergerakan harga relatif lebih besar
- Jenis Pair mata uang yang anda
gunakan, Spread yang membesar, dan Slippage.
Ada pair tertentu yang sedikit “aneh”, karena meskipun ada news yang
seharusnya cukup penting untuk pair tersebut, tapi tidak terjadi
pergerakan harga yang cukup besar, bahkan ada kalanya harga hampir tak
bergerak. Ada broker forex tertentu yang sengaja membesarkan spread
sewaktu pengumuman news penting. Juga seringkali terjadi slippage (harga
yang tak sesuai) antara harga yang anda order dengan yang anda dapatkan.
Teknik
Trading Forex Berdasarkan News
Ada 2 cara yang sering digunakan trader untuk trade forex berdasarkan
news (News Trading):
- Menggunakan Stop Buy dan Stop Sell
Order
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan Stop Buy dan Stop Sell pending
order sebelum news penting diumumkan. Keuntungannya adalah jika harga
bergerak tidak sesuai prediksi, masih memungkinkan untuk mendapat profit.
Resikonya dapat diminimalkan dengan cara menginput stop loss yang
disesuaikan dengan jenis news tersebut.Kelemahan dari teknik ini adalah
jika terjadi whipsaw, yaitu ketika pasar bergerak tak beraturan ke 2 arah
yang berbeda secara cepat (contoh : harga naik, turun, dan naik lagi dalam
waktu yang relatif singkat)
- Trade Langsung di harga pasar pada
saat news diumumkan.
Teknik ini dilakukan dengan cara membandingkan selisih nilai aktual dan
forecast dari news tertentu. Jika selisihnya cukup besar maka trader akan
langsung open buy atau sell pada harga market.Keuntungan dari teknik ini
adalah kemungkinan untuk mendapatkan profit yang lebih besar daripada
teknik 1 di atas.Kelemahannya adalah jika pergerakan pasar tidak
berlangsung semestinya, maka trader yang bersangkutan akan mengalami loss
yang cukup besar karena tak ada stop loss untuk melindungi posisinya
tersebut. Jika anda ingin menggunakan teknik ini maka sebaiknya broker
forex anda memiliki eksekusi instan dan anda memiliki sumber news yang
sangat baik. Bagi anda yang masih pemula, sebaiknya jangan menggunakan
teknik ini karena sangat beresiko
Analisa teknikal adalah analisa untuk menentukan arah pergerakan harga
dimasa depan dengan menggunakan grafik data masa lalu dan data sekarang.
Analisa
teknikal fokus pada Harga.Karena harga adalah refleksi transaksi antara
penawaran dan permintaan dari para trader.
Jika
harganya naik ini menunjukan banyaknya permintaan dibandingkan penawaran.juga
sebaliknya jika haranya turun ini menunjukan terlalu banya penawaran
dibandingkan dengan perminataan .
Analisa
teknikal yang baik adalah analisa dengan cara yang simple.karena semakin rumit
sebuah analisa ,terkadang membuat bingung seorang trader dalam mengambil
keputusan.
Karena
fokus pada harga, analisa teknikal dapat menjawab pertanyaan “ Ada apa dengan
harganya? Kemana akan bergerak?”
Inti
dari menganalisa secara teknikal adalah anda akan memprediksi arah grafik
market dengan cara membaca pola candlestick , pola chart , indikator , support
, resistence , garis trend dan lainnya .
Setelah
anda mengetahui prediksi arahnya , selanjutnya segera ambil keputusan untuk
melakukan transaksi.
Kelebihan analisa teknikal adalah :
-Fokus
pada harga
Karena tujuan kita menganalisa adalah untuk memprediksi pergerakan harga dimasa
mendatang,maka masuk akal untuk memfokuskan diri pada pergerakan harga,baik
harga masa lalu maupun harga yang sedang terjadi.sehingga kita tidak
dipusingkan dengan berita apa yang beredar.
-Adanya
Entry point dan Exit point
Dengan analisa teknikal kita dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk
transaksi (entry point) dan kapan waktunya untuk keluar dari pasar (exit point)
dengan jelas.Sehingga kita tidak membuang waktu untuk transaksi yang tidak
efektif.
-Mudah
Dengan adanya history data pada grafik kita dapat mebaca apa yang sedang
terjadi dengan market.sehingga begitu melihat sebuah peluang kita dapat
langsung bertransaksi.
Kelemahan
Analisa teknikal diantaranya :
-Data
yang ditampilkan sangat terlambat
Data yang dihasilkan oleh Indikator-indikator pada analisa teknikal itu
mengunakan data sebelumnya ,sehingga pada saat Data dari indikator mengatakan
harga akan NAIK, sebenarnya harga itu sendiri sudah naik.
-Tidak
Objektif
Sebuah data yang ditampilkan pada grafik analisa teknikal dapat menimbulkan
penafsiran yang berbeda oleh setiap trader.
-Memiliki
level harga yang berubah-ubah
Dalam analisa teknikal dikenal adanya level support dan resistance ,yaitu level
kritis yang dapat menjadi titik tolak harga balik arah. Namun dalam
kenyataannya level ini selalu berubah ,terkadang lebih tinggi atau lebih
rendah. Hal ini banyak membuat trader tertipu.
Dengan
melihat kelebihannya dan kelemahannya , anda harus bisa memanfaatkan sisi
kelebihannya dan coba mengantisipasi kelemahannya.
Secara garis besar ada 3 jenis
indikator yang lazim digunakan dalam analisa teknikal , yaitu :
1.
Price Momentum Indicator (Oscillator)
Jenis
indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi situasi oversold atau
overbought. Momentum indikator juga digunakan untuk melihat apakah suatu trend
masih akan berlanjut atau semakin melemah.
Contoh indikator:
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index )
- CommodityChannel Index (CCI)
2.
Trend Following Indicator .
Indikator
ini digunakan untuk mengidentifikasi awal dan akhir suatu trend atau kapan
suatu trend akan berubah sehingga dapat diketahui kapan waktu terbaik untuk
membuka dan menutup posisi.
Contoh indikator:
- Moving Average
- Moving Average Convergence – Divergence (MACD)
- Directional Movements Index (DMI)
- Parabolic SAR
3.
Volatility Indicator
Indikator
ini digunakan untuk melihat kekuatan pasar yang dilihat dari fluktuasi harga
dalam satu periode waktu tertentu. Pasar dikatakan memiliki volatility yang
tinggi jika pergerakan harga berlangsung naik turun secara tajam atau sangat
fluktuatif di mana terjadi selisih harga yang besar antara harga tertinggi dan
terendah.
Contoh indikator: – Bollinger Bands
Dalam analisa teknikal dikenal ada tiga macam grafik atau chart yang
dapat kita analisa untuk menghasilkan keputusan .yaitu :
-Line
Chart
Line chart adalah grafik yang ditunjukan dengan sebuah garis . Garis ini
diambil dari harga penutupan pada periode tertentu.
Line Chart biasanya tidak dapat dijadikan acuan untuk mengambil
keputusan,kecuali dikombinasikan dengan indikator .
-Bar
Chart
Bar Chart adalah grafik yang terbentuk dari kumpulan batang harga yang
memberikan kita informasi berupa Harga Pembukaan (open), Harga Tertinggi (High)
, Harga Terendah (low) dan Harga Penutupan (close) .
Bar Chart bias dikatakan lebih komplit daripada Line Chart karena dengan hanya
1 (satu) bar chart saja sudah memberikan informasi yang cukup untuk mengambil
keputusan.
-Candlestick
Chart
Candlestick Chart adalah grafik yang terbentuk dari kumpulan harga yang berbentuk
batang lilin. Tidak jauh berbeda dengan Bar Chart ,didalam candlestick chart
kita amemperoleh informasi tentang Open,High,Low dan Close dari periode
tertentu.Hanya saja bentuknya berbeda dengan Bar Chart,Bentuk dari candle stick
chart lebih gemuk.
Dengan
mengetahui beberapa jenis chart ini , anda bisa memilih jenis chart mana yang
lebih mudah digunakan untuk anda .
Candlestick adalah nama grafik yang menyerupai batang lilin. Candlestick
terdiri dari badan (body) dan ekor(shadow).Analisis candle menggunakan data
Harga Pembukaan(open),Teringgi (high),Terendah(low) dan Penutupan (close) .
Jika
harga penutupan diatas pembukaan maka body candle biasanya berwarna terang atau
putih .Jika harga penutupan dibawah pembukaan maka body candle biasanya
berwarna gelap atau hitam.Sedangkan garis yang berada diatas body disebut upper
shadow .Pada Body berwarna putih ,upper shadow mewakili ketamakan pembeli
sedangkan pada body berwarna gelap ,upper shadow menunjukan ketakuatn pembeli.
Garis
yang berada dibawah body disebut lower shadow ,pada body berwarna putih lower
shadow mewakili ketakutan penjual,sedangkan pada body hitam lower shadow
menunjukan ketamakan penjual.
Pada
intinya candlestick digunakan untuk mengetahui tekanan yang dilakukan oleh
pembeli atau penjual.Pada akhir periode adu kekutan tekanan itu akan terlihat
pada panjang body dan shadownya.
Body
putih panjang menunjukan bahwa dari awal periode sampai akhir periode dikuasai
oleh pembeli tanpa perlawanan berarti dari penjual.
Body hitam panjang menunjukan bahwa dari awal sampai akhir periode dikuasai
penjual tanpa perlawanan berarti dari pembeli.
Shadow
panjang dibawah body menunjukan bahwa pada awalnya penjual mendominasi ,namun
dalam perjalanannya sampai akhir periode pembeli memberikan perlawanan yang
lebih kuat sehingga harga balik arah.
Shadow panjang diatas body menunjukan bahwa pada awalnya pembeli
mendominasi,pasar kemudian penjual melakukan perlawanan yang lebih kuat sehingga
harga bisa ditekan kebawah dan balik arah.
Ada
21 jenis candlestick yang wajib diketahui yaitu:
Candles
1-4: Empat Jenis DOJI
Kami
menyebutnya “Common Doji” karena begitu umum terjadi, biasanya muncul
pada small trading range. Doji merefleksikan harga tengah dimana kekuatan
penjual dan pembeli seimbang sehingga belum bisa digunakan untuk memutuskan
transaksi jual atau beli.
Long
Legged Doji bisa dikatakan candlestick yang lebih dramastis. Dikatakan bahwa
harga naik tinggi selanjutnya terjadi taking profit sehingga harga kembali ke
tengah. Candlestick seperti ini menunjukkan kekuatan pasar yang melemah.
Gravestone
Doji, diantara semua candlestick mungkin candlestick ini yang paling tidak
menyenangkan. Dimana harga yang sudah mencapai atas tidak sanggup menahan
ketinggiannya dan kembali serta ditutup di level yang sama.
Dragonfly
Doji, bentuk terakhir dari doji, dimana harga open merupakan harga tertinggi,
dijual kemudian ditutup kembali pada harga open. Adapun Candlestick ini menurut
pengalaman jarang sekali terjadi, dan ketika terjadi maka harga akan cenderung
untuk naik atau bullish.
Candles
5-6: HAMMER dan HANGINGMAN, Sinyal Pembalikan atau Reversal
Hangingman,
candlestick ini dinamakan demikian karena telihat seperti seseorang yang sedang
dieksekusi dengan kaki berayun, selalu terjadi setelah perpanjangan tren naik.
Analoginya bahwa trader melihat aksi jual, dan buru-buru mengambil posisi
tetapi kemudian mereka menemukan bahwa mereka bisa membeli dengan harga yang
jauh lebih murah.
Disisi
Lain Hammer muncul dari perpanjangan tren turun (downtrend). Hammer terjadi
karena adanya tekanan jual yang kuat seringkali di saat harga pembukaan, untuk
selanjutnya pasar mengalami recovery kemudian ditutup dekat dengan harga open
atau lebih tinggi.
Candles
7-8: ENGULFING BULLISH dan BEARISH
Engulfing
Bullish terjadi setelah tren turun yang signifikan. Engulfing memiliki
ciri body mencakup body candlestick sebelumnya dan tidak memiliki shadow atau
bayangan. Adanya Candlestick ini memberi sinyal bahwa kekuatan seller mulai
lemah, diisi oleh tekanan buyer.
Sebuah
Engulfing Bearish terjadi setelah uptrend yang signifikan. Sekali lagi, body
candlestick tidak terdapat shadow atau bayang-bayang. Engulfing Bearish
merefleksikan bahwa kekuatan buyer melemah dan harga
sepenuhya dikuasaiseller.
Candle
9: DARK ClOUD COVER
Bahwasanya
Dark Cloud Cover terjadi setelah uptrend yang kuat dan kondisi bearish mulai
mengisi pasar. Dark Cloud memberi sinyal waspada dan melindungi profit yang
didapat karena dalam jangka pendek harga akan berbalik arah.
Candle
10: PIERCING, Sinyal Pembalikan Potensial
Kalau
Dark Cloud Cover memberi peringatan bahwa uptrend akan segera berakhir,
sebaliknya candlestick sebelumnya yang menunjukan bahwa harga akan turun,
sebaliknya Candle Piercing mengindikasikan bahwa tren turun akan berakhir/
berbalik arah, dan kondisi bullish mulai mengisi pasar.
Candle
11-12: EVENING STAR dan MORNING STAR
Pola
Evening Star biasanya terjadi selama tren naik yang berkelanjutan. Adanya Star
menyampaikan bahwasanya tekanan bullish dan bearish sedang tarik menarik, namun
tidak ada pihak yang menang. Kemudian Muncul Candle ketiga dengan black real
body, memberi sinyal kuat bahwa harga akan berbalik arah.
Selanjutnya
adalah candle Morning Star. Adapun Formasi candle Morning Star merupakan
kebalikan dari prinsip Evening Star dimana terjadi selama downtrend dimulai
dengan black candle, kemudian star dan candle ketiga yang menjadi sinyal
pembalikan yang lengkap.
Candle
13: SHOOTING STAR
Candle
Shooting Star hanya dapat terjadi pada sebuah pasar yang berpotensi naik. Dan
saat muncul candlestick ini akan menjadi peringatan bahwa minor uptrend akan
mengalami pembalikan. Pada Shooting Star body yang kecil dan upper shadow yang
panjang menunjukan bahwasanya tekanan bullish dikontrol oleh tekanan bearish.
Candle
14: INVERTED HAMMER
Kalau
kita lihat candlestick Inverted Hammer sekilas nampak sama dengan Shooting
Star. Bedanya Shooting Star terjadi pada akhir tren naik, sedangkan Inverted
Hammer terjadi setelah penurunan signifikan mengambil alih.
Candle
15: HARAMI atau PREGNANT
Ketika
kita melihat candle harami , kita akan membayangkan candle yang pertama sebagai
ibu dan candle kedua ibarat anaknya yang muncul dari perutnya. Dari situlah
nama harami atau ibu hamil berasal. Candlestick harami bisa terjadi saat tren
naik ataupun tren turun, semisal muncul dalam kondisi uptrend meskipun nampak
bahwa bullish masih mengendalikan pasar tetapi cukup potensial sebagai sinyal
pembalikan.
Candle
16: MARUBOZU
Di
Jepang Marubozu berarti closed-cropped (dipotong pendek) atau sebutan lainnya
shaven head atau shaven bottom. Tipikal candlestick marubozu berupa body candle
yang panjang , menunjukan saat itu pasar berada dalam range yang lebar. Dan
dengan shadow yang pendek atau hampir tanpa shadow memperlihatkan bahwa harga
bergerak naik (white candle) dan begerak turun ( black candle ) tanpa keraguan.
Candle
17-18: HIGH WAVE dan SPINNING TOP
High
Wave dan Spinning Top adalah candlestick yang mengekspresikan keraguan dan
kebingungan. Sebuah pertanyaan yang menarik mengenai candlestick ini, apakah
high wave dan spinning top merupakan kebalikan dari marubozu? Jawabannya
relative, yang pasti ketika muncul marubozu merefleksikan buyer dan seller
benar-benar sepakat di pasar, hal ini kontras dengan spinning top dan high wave
yang menandakan situasi dimana buyer dan seller sukar menemukan kesepakatan.
Candle
19: THREE BLACK CROWS
Candle
Three Black Crows , formasi yang jarang sekali terjadi di pasar. Dan saat
benar-benar terjadi swing trader harus waspada pada candlestick ini. Three
black crows mencerminkan bahwasanya seller telah mengkontrol kembali harga di
pasar, dan dimungkinkan harga selanjutnya begitu untuk bergerak turun.
Candle
20: THREE ADVANCING WHITE SOLDIERS
Pasangan
Bullish untuk candle three black crows dikenal sebagai ‘three white soldiers’
dan oleh para ahli teori menganggapnya sebagai salah satu pola candlestick yang
memberi sinyal kuat untuk naik atau bullish.
Candle
21: TWEEZERS
Tweezers,
dapat membantu trader untuk segera menarik keuntungan yang di dapat di pasar.
Menurut pengalaman candle tweezers jarang sekali terjadi di pasar. Namun ketika
memang terjadi mereka hampir selalu signifikan. Jenis tweezers menurut teori
ada dua yakni tweezers top dan tweezers bottom dan para trader mengenalnya
sebagai pola double bottom atau double top.
Gaps adalah celah diantara penutupan candle yang satu dengan pembukaan
candle yang berikutnya.
Gaps
biasa terjadi karena tarlalu banyak dan membanjirnya Order Beli atau Jual
.Sehingga gaps ini mencerminkan potensi kekuatan pergerakan yang akan terjadi
kemudian.
Ada
4 (empat) jenis gaps yaitu:
1.
Common Gaps
Adalah
gaps yang muncul di sekitar support atau resistance ,sehingga biasanya akan
cepat tertutup karena terbentur support atau resistance.
Namun sebenarnya penutupan gaps ini adalah dalam rangka menghimpun kekuatan
untuk bergerak lebih panjang.Oleh karena itu biasanya setelah terjadi penutupan
common gaps ini terjadi pula pergerakan panjang .
2.
Breakway Gaps
Adalah Gaps yang terjadi muncul setelah berhasil menembus support atau
resistance yang kuat. Bisa juga dikatakan ini adalah bentuk lain dari Breakout.
Namun karena terlalu kuat tekanannya, maka terjadilah Gaps.
3.
Runaway Gaps
Adalah Gaps yang terjadi sebagai bentuk kelanjutan tekanan yang kuat pada saat
harga bergerak tajam.
4.
Exhaustion Gaps
Adalah Gaps yang terjadi di ujung sebuah trend. Oleh karena itu Exhaustion Gaps
biasanya terjadi setelah trend panjang terbentuk atau terjadi pada kondisi
jenuh.
Exhaustion gaps dapat pula dijadikan sebagai signal berakhinya sebuah trend .
Secara instan Trend adalah kecenderungan pergerakan harga dalam rentang
waktu yang panjang. Pergerakan harga secara umum dibagi menjadi 4 yaitu :
Trend
Naik (bullish)
Adalah kondisi dimana pergerakan harga memiliki kecenderungan untuk terus
bergerak ke atas.Trend naik ditandai dengan adanya dua titik terendah yang
semakin meninggi.
Trend
Turun (bearish)
Adalah kondisi pergerakan harga yang menurun dan memiliki kecenderuangan untuk
terus berlangsung menurun sampai terjadinya pembalikan arah.
Trend turun ditandai dengan dua titik tertinggi yang semakin merendah.
Trend
Mendatar (sideaway)
Adalah kondisi pergerakan harga yang cenderung untuk bolak balik naik turun
dalam rentang harga tertentu.Hal ini menunjukan bahwa para trader sedang
menunggu konfirmasi ataupun sedang mengalami kebingungan.
Pergerakan
Tanpa arah
Adalah kondisi dimana gerakan harga tidak membentuk sebuah trend dan tidak
beraturan. Hal ini sering disebabkan oleh tidak adanya berita ekonomi yang
dirilis pada hari itu.Sehingga para tarder kecil terombang ambing oleh trader
besar.
Support adalah suatu tingkat harga dimana biasanya terjadi
tekanan jual yang diimbangi oleh pembelian ,sehingga harga menjadi balik arah
ketas.
Support dibentuk dengan menggambarkan garis yang menghubungkan minimal 2 (dua )
titik terendah yang sejajar.
Resistance
adalah suatu tingkat harga dimana biasanya tekanan beli diimbangi oleh kenaikan
penjualan,sehingga kenaikan harga dapat tertahan ,bahkan menjadi balik arah
kebawah.
Resistance dibentuk dengan menggambarkan minimal 2(dua0 titik tertinggi yang
sejajar.
Garis
support yang berganti fungsi menjadi garis resistance disebut dengan base line
atau garis pijakan . Begitu juga sebaliknya garis resistance yang beralih
fungsi jadi support disebut dengan base line.
Base
line ini berfungsi sebagai pijakan untuk market bergerak lebih jauh lagi .
Secara instant elliot wave adalah sebuah teori yang diciptakan
oleh Ralp Nelson Elliot yang menyatakan bahwa perilaku pasar yang kacau tetap
dapat diprediksikan, pasar bergerak dalam formasi sebuah gelombang yang terjadi
secara berulang. Hal ini disebabkan karena setiap trader hampir selalu merespon
dengan cara yang sama terhadap kejadian yang sama.
Pada
kondisi trend, pergerakan pasar akan membentuk 5 wave (gelombang) dan 3
correction .
Contoh pada trend naik :
Wave
ke 1 : Harga mulai bergerak naik , hal ini terjadi karena
beberapa trader merasa sudah waktunya membeli, atau sudah waktunya harga balik
arah.
Wave
ke 2 : Pasar mulai jenuh dan beberapa trader melakukan
aksi profit taking sehingga harga sempat turun ,namun tidak sampai pada ttitik
terendah.
Wave
ke 3
: Harga bergerak panjang, karena trader yang lain mulai menyadari sedang
terjadi trend ,sehingga ikut menunggangi trend tersebut.
Wave
ke 4
: Harga kembali turun karena beberapa trader melakukan aksi profit taking karena
menilai harga sudah terlalu tinggi dan akan balik arah.
Wave
ke 5
: Harga kembali naik karena sebagian trader melihat telah terjadi trend dengan
jelas,sehingga mereka berpikir untuk mengikuti trend,walaupun sebenarnya sudah
sangat overbought.
Correction
ke 1 :
Harga balik arah karena sudah terlalu tinggi dan overbought.
Correction
ke 2 :
Harga kembali naik mencari keseimbangan untuk mencari titik tolak .
Correction ke 3 : Harga Turun lebih panjang dari correction ke
1,inilah wujud koreksi sebenarnya.
Setelah
terbentuk 5 Wave dan 3 Corection , selanjutnya harga biasanya akan mengikuti
arah trend yang dibentuk oleh 5 wave.
Mau tahu tentang
Pola Grafik Analisa Teknikal ? Dibawah ini
dibahas tentang Pola Grafik Analisa Teknikal secara lengkap dengan bahasa yang
mudah dipahami.
1.
Symmetrical Triangles
Segitiga
simetris dibentuk dengan adanya high yang semakin merendah dan low yang semakin
meninggi , penyebabnya adalah jumlah permintaan dan penawaran seimbang ditambah
adanya sebuah kebingungan , sehingga perlahan lahan beberapa trader keluar dari
pasar .Dan ini menyebabkan volume perdangangan mengecil sehingga market semakin
mendatar .
Pada
suatu saat kebingungan yang menjadi keraguan itu berubah menjadi tekad besar
yang bisa meledak . Karena sebelum terjadi segitiga simetris ini didahului oleh
sebuah trend , maka biasanya yang meledakkan segitiga simetris ini adalah para
trader yang sebelumnya mendominasi. Sehingga arah selanjutnya setelah terbentuk
segitiga simetris ini mengikuti arah trend yang sebelumnya terjadi .
Cara
pemanfaatan segitiga simetris dalam trading adalah : Buka posisi ketika market
menembus keluar segitiga dan pada saat volume membesar .
2.
Ascending Triangles
Ascending
triangle ditandai dengan puncak yang hampir mendatar dan low yang semakin
meninggi . Ini menunjukan adanya percobaan untuk menembus sebuah
garis resistance secara berulang . Percobaan menembus resistance secara
berulang ini menunjukan adanya antusias yang tinggi agar harga bisa bergerak
lebih tinggi lagi , dan ternyata keyakinan bahwa harga akan lebih tinggi juga
dilihat oleh trader yang belum masuk market , sehingga ketika ada trader yang
masuk market semakin besarlah tenaga untuk menembus garis resistance itu,
hingga suatu saat garis itu tertembus.
Pemanfaatan
dalam trading adalah : Buka posisi Buy ketika segitiga bagian atas berhasil
ditembus .
3.
Descending Triangles
Kejadian
descending triangle ini mirip dengan ascending triangle , Namun arah antusias
para trader kebawah , sehingga menimbulkan high yang semakin merendah . Ketika
garis segitiga bawah ditembus, market akan semakin menurun .
Pemanfaatan
dalam trading adalah : Buka posisi Sell ketika garis segitiga bawah ditembus
market .
4.
Head and Shoulders
Head
and shoulders ini menunjukan sebuah pelemahan trend. Misalnya pada trend
Naik , Dimana setelah terjadi puncak head, normalnya market melakukan
koreksi hanya sampai pada level puncak left shoulder. Namun yang terjadi adalah
market koreksi terlalu dalam sampai hampir sejajar dengan koreksi sebelumnya
ini menunjukan mulai adanya tenaga untuk menurun . Selanjutnya market diangkat
lagi naik karena sebagian trader mengira market belum pantas untuk turun .
Namun ternyata usaha menaikan market itu gagal melebihi high sebelumnya ,
bahkan dibalik arahkan lagi lebih dalam menembus support sebelumnya . Dengan
adanya support yang tertembus ini sebenarnya sudah memberi signal bahwa arah
market akan menurun, namun biasanya market melakukan ujicoba dengan bertolak
pada garis neckline untuk memastikan bahwa market akan benar benar menurun
. Jika market tidakbisa menembus necline , maka arah selanjutnya turun sedalam
jarak antara Head dan Shoulder .
Pemanfaatan
dalam trading : Buka posisi sell ketika market memantul kebawah dari neckline ,
dengan target profit sejauh jarak antara Head dan Shoulder .
5.
Wedges
Wedge
atau dalam bahasa indonesia disebut Baji , adalah pola yang sebenarnya
menunjukan koreksi dan atau konvergen . Bentuknya mirip segitiga simetris ,
namun memiliki arah yaitu naik atau turun.
Baji
Turun atau Falling Wedges ditandai dengan high yang merendah dan low yang
merendah .
Baji Naik atau Rising Wedges ditandai dengan high yang meninggi dan low yang
meninggi .
Falling
wedges yang terjadi pada trend naik menunjukan koreksi , arah selanjutnya naik
.
Falling wedges yang terjadi pada trend turun menunjukan konvergen , arah
selanjutnya naik .
Rising wedges yang pada trend naik menunjukan konvergen , arah selanjutnya
turun .
Rising wedges yang terjadi pada trend turun menunjukan koreksi , arah
selanjutnya turun.
Pemanfaatan
dalam trading : Buka posisi ketika market berhasil menembus wedges , arahnya
sesuai dengan kriteria di atas .
6.
Flags and Pennants
Flags
and Pennants atau dalam bahasa indonesia nya disebut dengan Bendera dan Panji
ini biasanya terjadi setelah terjadi pergerakan panjang . Flags and
Pennants ini bisa dikatakan sebagai sebuah koreksi kecil atau masa mencari
pijakan untuk bergerak lebih tinggi lagi .
Setelah
terjadi Flags and Pennants , arah market biasanya sesuai dengan pergerakan
panjang sebelumnya . Sebagai bentuk penerusan trend . Sehingga pola Flags
and Pennants ini dikatakan sebagai pola continuation.
Perlu
diperhatikan bahwa , sebuah bendera itu berkibar diatas sebuah tongkat . Dalam
trading yang disebut tongkat itu adalah pergerakan panjang sebelum terjadi flag
atau pennant . Dan biasanya setelah terjadi flag atau pennant , market
akan bergerak kembali sejauh panjang tongkat .
Pemanfaatan
dalam trading : Open posisi searah dengan trend sebelumnya ketika flag atau
pennant berhasil ditembus.
7.
Rectangels
Rectangels
atau persegi panjang , disebut sebagai pola kelanjutan . Cara pemanfaatannya
adalah Opn Posisi ketika market break out atau menembus batas atas atau batas
bawah disertai volume yang besar .
Berikut ini beberapa karakter currency pair . Dengan mengetahui karakter
currency pair kita bisa mengetahui resiko dari trading pair tersebut.
GBP/USD
Pergerakan
GBP/USD adalah yang paling agresif sepanjang masa. Rentang pergerakan harga
grafik ini yang sangat cepat. Dalam hitungan beberapa jam saja pergerakan sudah
mencapai 100 poin lebih. Berita Fundamental yang sering muncul untuk GBP
adalah pada pukul 06.00 WIB (medium impact) dan 16.30 & 19.45 WIB untuk
High Impact. Untuk USD yaitu pada pukul 19.30 – 22.00 WIB untuk semua kategori
Medium & High Impact.
- Rata-rata pergerakan harian: 100
– 200 poin
- Jam aktif perdagangan : 15.00
– 22.00 WIB
- Nilai per poin : $1 (mini)
atau $10 (regular)
EUR/USD
Pair
EUR/USD adalah pair mata uang yang lebih enak ditradingkan ketimbang GBPUSD
karena gerakannya stabil . Pergerakannya 3/4 nya GBPUSD. Dengan
menambahkan SMA 10 & 20, kita dapat mengambil keputusan Buy & Sell.
Berita Fundamental yang sering muncul untuk EUR adalah pada pukul 16.00 &
18.00 WIB untuk Medium & High Impact. Untuk USD yaitu pada pukul 19.30 –
22.00 WIB untuk semua kategori Medium & High Impact.
- Rata-rata pergerakan
harian: 75 – 150 poin
- Jam aktif perdagangan : 14.00
– 22.00 WIB
- Nilai per poin : $1 (mini)
atau $10 (regular)
AUD/USD
Jika
Anda ingin bertrading santai, tanpa takut pergerakan harga bergerak cepat
secara drastis, Anda dapat memilih alternatif untuk AUD/USD. Pergerakan AUD/USD
adalah setengah dari EUR/USD atau 3/4 dari GBPUSD. Berita Fundamental yang
sering muncul untuk AUD adalah pada pukul 07.30, 10.30 WIB (suku bunga) untuk
Medium & High Impact. Untuk USD yaitu pada pukul 19.30 – 22.00 WIB untuk
semua kategori Medium & High Impact.
- Jam aktif perdagangan : 07.00
– 22.00 WIB
- Nilai per poin : $1 (mini)
atau $10 (regular)
USD/JPY
Pair
ini sering memberi kejutan dimana Anda harus berhati-hati dalam mengambil keputusan
Buy atau Sell. Walaupun gerakan hariannya panajng namun seringkali mudah
dibalik arahkan sehingga body candlenya kecil . Jam berita Fundamental adalah
06.50 – 12.00 WIB untuk Jepang dan untuk USD yaitu pada pukul 19.30
– 22.00 WIB untuk semua kategori Medium & High Impact.
- Jam aktif perdagangan : 14.00
– 22.00 WIB
- Nilai per poin : $1.2 (mini)
atau $12 (regular)
Berikut ini penjelasan tentang cut
loss. Dengan memahami cut loss anda akan terhindar dari kerugian yang semakin
besar.
Cut
Loss adalah
tindakan menutup posisi yang merugi karena harga bergerak berlawanan dengan
prediksi kita , sehingga kita bisa menghindari kerugian yang lebih besar.
Misalnya
:
Anda
memprediksi GBP/USD akan NAIK dari 1.2000 ke 1.3000 .
Lalu memutuskan membeli (Buy) sekarang di harga 1.2000 dengan harapan harga
akan naik sehingga anda bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi dan
mendapat keuntungan.
Namun
ternyata harga tidak naik , malah sebaliknya TURUN ke 1.1700!
Dan
setelah melakukan analisa ulang, Anda berkesimpulan bahwa kemungkinan besar
harga akan turun lebih jauh lagi,. Tentu ini akan mengakibatkan kerugian yang
lebih besar lagi.
Jadi
apa yang harus anda lakukan?
Daripada
menderita rugi yang lebih besar lagi, anda harus memutuskan untuk melakukan
tutup posisi (melikuidasi) . Inilah yang disebut cut loss
Dengan
cut loss ini anda hanya menderita kerugian sebesar 300 point.
Tips
melakukan Cut Loss
- Lakukan CUT LOSS apabila setelah
analisa ulang, harga akan bergerak terus menerus berlawanan dengan posisi
anda
- Kalau ternyata keputusan anda dalam
melakukan CUT LOSS BENAR, berarti anda sudah mencegah diri dari kerugian
yang lebih besar
- Kalau ternyata keputusan anda dalam
melakukan CUT LOSS SALAH, berarti anda sudah mencegah diri dalam hal
mengurangi kerugian saat ini (atau bahkan mencapai profit). Ini berarti
harga akan bergerak ke arah ekspektasi awal Anda.
Apakah
Anda disebut GAGAL apabila melakukan CUT LOSS?
Jawabannya
: TIDAK. Karena masih ada hari esok , masih ada TRADING SESSION yang
lain. Tidak menjadi masalah hari ini anda rugi , karena kita masih melihat hari
esok lebih cerah. Masih ada kesempatan profit yang lebih besar dihari esok
dibandingkan kerugian saat ini.
Kita
harus mengamputasi bagian tubuh yang sakit kangker, supaya tubuh lain sehat dan
bisa berkativitas lagi . Melepaskan 1 analisa yang salah sangat disarankan
untuk dapat melakukan trading secara lebih baik di masa yang akan datang.
Dibawah ini adalah penjelasan tentang switching
. Dengan menggunakan switching kita terhindar dari kerugian yang lebih besar,
bahkan bisa menjadi profit .
Switching adalah
melakukan pergantian arah dengan menutup posisi yang sedang
merugi ,karena harga bergerak berlawanan dengan prediksi , dilanjutkan dan
membuka posisi baru mengikuti gerakan harga yang sedang terjadi ,dengan harapan
keuntungan posisi yang kedua akan lebih besar dari posisi pertama yang sudah
Cut Loss.
Misalnya
:
Anda
memprediksi GBP/USD akan NAIK dari 1.2000 ke 1.3000.
Lalu anda Buy GBP/USD di harga 1.2000 dengan harapan harga akan naik .
Tapi ternyata bukannya naik , malah sebaliknya TURUN ke 1.1700!
Dan
setelah analisa ulang, anda menyimpulkan bahwa prediksi bahwa harga akan naik
adalah salah , dan diprediksikan harga akan turun ke 1.1000.
Apa
yang harus dilakukan ?
Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian dan lagipula harga akan
turun lebih jauh dari sekarang, Putuskan untuk menutup posisi Buy anda
yang sekarang merugi (Buy 1.2000, close di 1.1700) lalu buka posisi baru Sell
di 1.1700 (dengan harapan harga akan turun ke 1.1000).
Setelah
beberapa saat ternyata harga terus turun ke 1.1000 sehingga anda mendapatkan
keuntungan 700 point (1.1700 – 1.1000) . Lebih besar dari kerugian yang pada
posisi pertama yang ditutup sebelumnya, sebesar -300 point (1.1700 – 1.2000).
Sehingga
ketika anda menutup posisi Sell anda , keuntungan anda pada hari itu sebesar
700 – 300 = 400 point.
TIPS
:
-
Lakukan SWITCHING dengan membuka posisi kedua yang berlawanan dengan posisi
pertama hanya bila prediksi keuntungan melebihi nilai kerugian posisi pertama
yang akan ditutup.
– Kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan prediksi pertama, maka
anda akan menderita kerugian 2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga
Berikut ini penjelasan tentang averaging
. Dengan menggunakan averaging , kerugian yang kita alami bisa ditutup dalam
waktu yang cepat.
Averaging adalah
membuka lagi posisi baru dengan arah prediksi sesuai dengan posisi lama ,
meskipun saat ini harga bergerak berlawanan , dengan keyakinan harga saat ini
akan mengikuti sesuai dengan prediksi kita.
Averaging diambil
saat kita yakin bahwa harga akan kembali berbalik sesuai prediksi semula .
Artinya
ketika kita memprediksi harga akan naik , ternyata malah turun , dan kita masih
memprediksikan harga akan naik , disitulah kita lakukan averaging . Sehingga
ketika harga kembali ke posisi beli yang pertama , kita sudah untung . Yaitu
dari posisi yang ke dua.
Contoh
:
Anda
memprediksi bahwa harga GBP/USD akan naik dari 1.2000 ke 1.2500 maka anda
membuka posisi Buy.
Tidak
lama kemudia harga bergerak turun ke 1.1800 , karena anda tetap yakin harga
akan naik , anda buka posisi BUY lagi di 1.1800 .
Selang
beberapa saat ternyata harga balik arah ke atas dan sekarang berada di level
1.2000 .
Jika
anda melikuidasi kedua posisi anda maka : Posisi yang pertama = IMPAS dan
posisi yang ke dua = Untung 200 point .
Averaging
juga bisa dilakukan ketika kita sedang untung , misalnya :
Anda
memprediksi bahwa harga GBP/USD akan naik dari 1.2000 ke 1.2500 maka anda
membuka posisi Buy.
Tidak
lama kemudian ternyata benar harga bergerak naik , saat ini berada di level
1.2300 . karena anda tetap yakin harga akan naik ke level 1.2500 , anda buka
posisi BUY lagi di 1.2300.
Jika
ternyata harga bergerak naik ke 1.2500 , maka anda mendapatkan double
keuntungan dari posisi ke satu dan ke dua . Yaitu sebesar 500 point dari posisi
ke satu dan 200 point dari posisi ke dua.
Namun
jika ternyata harga malah turun ke 1.2200 , maka anda masih tetap untung yaitu
sebesar 100 point . Dari posisi ke satu untung 200 point dan dari posisi kedua
rugi 100 point. sehingga keuntungan bersih pada saat menutup kedua posisi itu
adalah 100 point.
Belajar
dasar dasar forex membuat anda memiliki pondasi yang kuat untuk memahami
tingkatan selanjutnya demi meraih profit dari forex . Setelah menguasai dasar
dasar forex diatas, jalan anda untuk menguasai forex tinggal beberapa langkah
lagi.
Bagian-bagian
yang dijelaskan dalam materi dasar dasar forex ini hanya bersifat agar anda
sekedar tahu saja. Dalam prakteknya, bisnis forex itu lebih mudah
Jenis
Trader dan Entry Point
Anda
mau tahu tentang Jenis Trader dan Entry Point ? Pada belajar forex kali ini
akan dibahas tentang Jenis Trader dan Entry Point nya .
Ada
beberapa jenis trader dilihat dari entry pointnya yaitu :
1.
Bottom Buyer Top Seller
Strategy
ini bisa dibilang scalper,cocok untuk kondisi market yang bergerak mendatar.
Indikator yang diperlukan adalah jenis Oscillator yang dapat mendeteksi
kejenuhan pasar.
Aturan
mainnya adalah :
BUY
ketika harga berada di sekitar support,dan indikator menunjukan telah jenuh
jual. Lebih bagus jika muncul candle /bar jenis pembalikan seperti Hammer.
SELL ketika harga berada disekitar resistance ,dan indikator menunjukan jenuh
jual. Lebih bagus jika muncul candle pembalikan.
2.
BREAKOUTER
Breakout
biasanya terjadi setelah market yang bergerak sideway.Breakout menunjukan
antusiasme yang tinggi dari pembeli atupun penjual.
Sebelum
breakout biasanya di dahului oleh false signal ,lembah yang lebih tinggi dari
sebelumnya,puncak yang lebih rendah dari sebelumnya,atau ada indikator yang
menunjukan jenuh beli/jual pada market yang datar.
Aturan
mainnya adalah :
BUY ketika
harga berhasil menembus resistance disertai Volume yang besar dan Volatilitas
yang tinggi.
SELL ketika
harga berhasil menembus Support disertai Volume yang besar dan Volatilitas yang
tinggi .
3.
TREND FOLLOWER
Trading
dengan mengikuti trend sangat cocok untuk jangka panjang. Terbentuknya
tren ditandai dengan adanya lembah yang semakin meninggi atau puncak yang
semakin merendah.Trend normalnya memiliki kemiringan 45 derajat.Jika trend
terlihat sangat curam,ini menunjukan akan segera dibalikkan.
Aturan
mainnya adalah :
BUY sesaat
setelah terbentuk lembah yang semakin tinggi dari lembah sebelumnya.Sangat
lebih baik jika indikator jenis trending menunjukan bahwa trend naik sedang
terjadi.
SELL sesaat
setelah terbentuk puncak yang semakin rendah dari puncak sebelumnya.Juga lebih
baik jika indikator jenis trending menunjukan sedang terjadi trend turun dan
atau indikator jenis oscilator menunjukan bahwa harga baru saja keluar dari
zona jenuh beli.
4.
CORRECTER
Strategy
ini adalah temuan seorang trader bernama Edi Marsel ,strategy ini cocok
digunakan ketika trend kuat atau jangkan panjang terjadi.
Trend
yang kuat mempunyai satu arah,sehinga ketika arah grafik berbalik tanpa ada
tenaga,arah grafik akan dikembalikan seperti semula mengikuti trend yang sedang
terjadi.
Aturan
mainnya dalah :
BUY ketika
trend kuat terjadi dan harga berada di sekitar support.Lebih baik jika grafik
menunjukan pelemahan dan indikator oscilator menyatakan telah jenuh jual.
SELL ketika
trend kuat terjadi dan harga berada di sekitar Ressistance.Lebih baik jika
grafik menunjukan pelemahan dan indikator oscilator menyatakan telah jenuh beli
Dengan
mengetahui beberapa entry point ini , silahkan anda tentukan mana yang paling
mudah dan cocok untuk trading anda. Jenis trader manapun bukan masalah, yang
menjadi masalah jika anda tidak memiliki gaya trading.
Selamat membaca…